Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2008

Akhirnya aku harus memilih satu yang pasti...

"Pertolongan ALLAH itu dekat dan PASTI akan datang" Sekali pertolongan-Nya datang, aku sempat tak bisa menerima kenyataan. Hingga saat kutahu yang sebenarnya, entah apa yang ingin kukatakan, betapa bersyukurnya aku. Andai itu tetap terjadi, mungkin aku takkan seperti ini, aku bahkan mungkin akan merasa sangat bodoh. Menjelang hari H aku bimbang dengan pilihan yang harus kupilih. kucoba lakukan satu cara, tapi belum menemui jalan keluar. Hingga aku hampir putus asa. Ternyata pertolongan-Nya datang di saat kubutuhkan. Sakit ini, buatku benat-benar lemah. Tak kuasa lakukan yang biasa kukerjakan. Dan aku menyadari, "Mungkin inilah jawaban dari-Nya". Dan aku yakin, ini yang terbaik! Inilah pertolonganNya yang kedua, dalam hal yang sama. Subhanallah... Dia benar-benar Ar-Rahim.. "Ya Rabb, Engkau sungguh Maha Penyayang hamba-hambaMu. Syukur kupanjatkan padaMu Ya Rabbi. Jika takdir ini memang jawaban atas keraguanku, selamatkan pula teman-teman hamba Ya Rahim. Jangan K

Takdir-Nya selalu indah

Yang kuinginkan tak selalu menjadi nyata. Tapi yang menjadi nyata adalah yang kubutuhkan. Aku mengharapkan sesuatu yang kuinginkan, tapi kenyataan tak sesuai harapku. Lalu kusadari, ini yang terbaik. Tak ada rasa sesal dalam diriku, karena yang kudapatkan lebih dari yang kuinginkan. Patutlah kusyukuri semua ini. Walau terkadang takdir tak sesuai mauku, aku takkan marah, takkan mengeluh, jika kutahu hikmah di balik semua ini.

RumahNya

Hati ini tenang saat disana Perasaan damai selimuti jiwa Ibadah terasa lebih khusyuk Terasa lebih dekat denganNya Masjid, tempat yang teduh dan nyaman Tapi, terkadang disalahgunakan Tempat suci ini, terkadang bagai pasar yang ramai Terdengar obrolan menggosip, membicarakan hal yang tak pantas dibicarakan disini Gelak tawa yang tak terkontrol, sering mengganggu orang lain yang sedang shalat Kadang tempat ini tak mencerminkan sebuah masjid Ya Rabb, maafkan hamba Belum kuasa diri ini memegang amanah Harusnya ini tak terjadi Tapi lemahnya imanku belum bisa bertanggung jawab Rabb-ku, kuatkan aku Tolong aku Aku ingin mengubahnya Aku ingin mengembalikan rumahMu sesuai fungsinya Masjid, sebagai tempat ibadah

Jenis-jenis teman

Teman seperti udara: selalu ada kapan saja Teman seperti makanan: selalu ada saat dibutuhkan Teman seperti racun: teman yang merusak Tapi, sebaik-baiknya teman adalah teman yang bisa mengingatkan kita pada ALLAH saat bertemu dengannya Dan teman yang membuat kita lupa pada-Nya, itulah seburuk-buruknya teman

Sungguh tragis!

Menyesal agaknya kurasakan saat ku tahu tempat dudukku di belakang Tapi kuterima saja takdir ini Ya ALLAH benarlah tak kusenangi disini Sungguh pemandangan yang sangat buruk! Segala cara dilakukan tuk berbuat curang Bertanya pada teman saat pengawas lalai, menaruh contekan di bawah laci meja, kartu peserta pun tak luput jadi korban Apalah yang bisa kulakukan, batuk yang dibuat-buat pun tak berarti Tak sadarkah mereka, ALLAH tak pernah lalai? Makasih Ya ALLAH, Kau selamatkanku Saat aku diminta untuk mengambilkan kertas dari tetangga, kejadian itu gagal terjadi Saat ku diminta untuk mengoperkan kertas, Kau selamatkanku lagi Ya Rabb Tapi Ya ALLAH, betapa merasa berdosanya aku Dua kali kulakukan kesalahan Imanku yang masih lemah buatku tak kuasa menolak Pertama, saat aku membantu menggeser kertas kartu peserta yang terdapat jawaban Kedua, aku mengambilkan kertas dari tetangga untuk sebelahku Ya ALLAH, hati ini sempat ragu tuk lakukan itu, tapi kebodohanku membuat itu terjadi Merasa berdosa

untukmu sahabaT

Seketika kurasakan sakit dalam jiwa Saat kudengar kabarmu saat ini Suara paraumu buatku sedih Terasa makin sakit hati ini Karna ku tak bisa menemanimu, memelukmu Maafkanku sobat Jarak kita yang jauh buatku tak bisa hadir disana Tapi sahabat Harus terus kau ingat, ALLAH tak pernah memberi cobaan melebihi kemampuan hambaNya Semoga dengan sakit yang kau rasakan, pupus semua khilafmu selama ini Sekali lagi maaf ukhti Ku tak bisa berkata apa-apa tuk menghiburmu Mulutku hanya bisa diam, membisu Sahabat Yakinlah, di setiap kisah pasti ada hikmah Sabar, kuncinya Dapat kubayangkan raut wajahmu yang menahan sakit Tapi sahabat Cobalah untuk tetap tersenyum Ku tak ingin lihatmu bersedih Dalam suka dalam duka Dalam tawa dalam luka Dalam sehat dalam sakit Tetaplah tersenyum sobat La tahzan... Mungkin kita jauh dalam jasmani Tapi ku ingin kamu tahu kau selalu di hati Jujur, ku tak pernah menyangka Rasa sayang ini semakin dalam padamu, saudariku Ternyata jarak yang jauh buatku makin menyayangimu Kau s

maaf yang belum tersampaikan

Kudapati musim hujan kembali hadir Kudapati tahun tlah berganti lagi Kulihat perubahan pada diriku Kusadari semua tlah berbeda Tempat, waktu, suasana yang berbeda Terkadang teringat akan dirimu Tak kutahu seperti apa sekarang Jarak yang terpisah, buat kita tak bisa bersua Merindumu, itu yang kurasakan Berjumpa denganmu, itu yang kuharapkan Memelukmu, adalah yang 'kan kulakukan Saat kau di hadapanku Kau sahabatku Walau jauh, kurasakan begitu dekat Disini kumenantimu Menanti kehadiranmu Tuk ucapkan terima kasih atas segala yang kau berikan Dan tuk ucapkan maaf Ku belum sempat jadi sahabat yang baik saat meninggalkanmu...

_untuk~mu_

Sulitnya diriku mengertikanmu Buatmu sedih Buatmu luka Kecewakah dirimu mengenalku? Mungkinkah kepergianku selalu kau harapkan? Sungguh, tak pernah kuinginkan jauh darimu