Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

Kehilangan

Sebenarnya ini sudah cukup lama ingin kutulis. Namun aku jadi semakin termotivasi setelah mengalami peristiwa hari ini. Aku kira dialah sahabat yang akan menjadi sahabat terdekatku, baik di hati maupun dalam jarak yang sebenanya. Namun ntah mengapa sekarang aku galau. Kurasa perasaanku sama dengannya, merasa resah, seperti ada rasa bersalah. Ntah karena apa, karena aku pun tak tahu kenapa bisa punya perasaan seperti ini. Pertemuan hari ini pula yang mengingatkanku bahwa dahulu kami punya kenangan yang manis. Suka main sepeda bareng, main badminton, les sekelas dan sering pulang bareng, dan lain-lain. Aku pun tak tahu kapan tepatnya. Tiba-tiba , semuanya berubah. SMS ga suka dibalas. Sebenarnya bukan aku saja yang mengalaminya, yang lain pun juga pada ga dibalas katanya. Maka kuputuskan untuk mencoba langsung menemui di rumahnya untuk mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi. Ketika itu standar saja jawabannya, ga ada pulsa, atau yang lainnya. Dia pun meng-SMS-ku sepula

Who is her? What is it?

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Aku punya seorang sahabat sejak masuk SMA dan hingga tulisan ini dibuat persahabatan kami masih erat. Dialah sahabat pertamaku di SMA yang hingga sekarang masih menjadi sahabat dekatku. Dia pula yang menjadi salah satu jalan bagiku untuk hijrah. Dia pula sahabat SMAku yang pertama kali dikenal oleh kedua orang tuaku, termasuk orang tuanya. Jika kau tanya apapun tentang dia padaku, hmm sepertinya aku bisa menjawabnya. Aku banyak belajar darinya. Aku tak peduli dia menganggapku apa, yang pasti dia adalah one of my special friends in my life . Salah satu ciri khasnya adalah suka bilang "Semangat!!" (jadi ingat drama Full House ya -.-) yang sekarang sudah jarang banget tuh bisa kudengar darinya. Hoghog. Sudahkah kau dapat menebak siapa dia? ^^ Salah satu hal yang kuingat darinya adalah perannya dalam hijrahku . Awalnya aku mengenalnya karena kami sekelas, kemudian kami bersama lagi di sebuah ekskul yang h

Ketulusan CINTA

Ya Rabb,, ajarkan aku ketulusan cinta,, yg walau mengharapkan balasan tapi tetap ikhlash karenaMU yg semakin menguatkan posisi terbaikMU di hatiku yg semakin mendekatkanku padaMU, bukan melalaikanku yg tetap menjaga keikhlashan amalku yg hadirkan rasa optimis & prasangka baik yg memberi kebahagiaan saat tak berbalas yg tetap abadi walau penuh ketidaksempurnaan

Aku bertanya cinta

Cinta, oh, apa itu cinta... Jika kau tanya padaku apa itu cinta, aku pun tak tau harus berkata apa, karna bagiQ, tak mudah mengartikan cinta yg sebenarnya... Tergila-gila pada seseorang, selalu teringat akan dirinya, selalu membayangkan wajahnya, selalu ingin bertemunya, walau hanya sekedar melihat dari kejauhan... Cakep, lucu, imut, pintar, itulah dia. Entah mengapa, dia bisa sampai buatQ spt ini. Padahal, akrab dengannya pun tidak. Aku hanya mengagumi sosoknya. Entahlah, aku bisa mempertahankan perasaan ini selama bertahun-tahun. Ketika itu, ketika aku tergila-gila padanya, saat itu benar-benar hanya dia di hatiQ. Walau ada yang lain, tapi dirinya tlah membuat tak ada ruang kosong di hati ini selain untuknya. Itulah aku, ketika mencintai seseorang, aq akan benar-benar mencintainya, hingga tidak mempedulikan yang lain. Tapi sekarang, dia bagaikan orang biasa di mataku. Mungkinkah dia masih cakep, lucu, imut, pintar seperti dulu? Oh mana kutau. Bahkan dimana ia sekarang aq tak

Tak perlu kau tanya

Tak perlu kau tanya mengapa aku mencintainya. Semua orang juga tau dia shaleh. Semua orang juga tau dia pintar. Semua orang juga tau dia baik, baik sekali. Mungkin patut kau pertanyakan kalau dia ternyata juga mencintaiku. Karena aku dan dia sangat berbeda. Dia terlalu indah untukku... 28 April 2010

Inikah cinta semu?

Ya Rabb,, Jika ini hanyalah cinta semu, maka mudahkanlah aku untuk melupakannya Atau setidaknya untuk hanya menganggapnya teman biasa Agar tiada lagi rasa cemburu Agar tak perlu kuberikan perhatian lebih yang menandakan rasa sayangku padanya Satu hal yang paling kutakuti Aku takut cinta ini melebihi cintaku padaMu Rabb Jika belum saatnya aku jatuh cinta Tangguhkan rasa ini hingga saatnya Ya Rahim... (ntahlah lupa ini kapan ditulisnya)

Dilema cinta

Aku berdebar melihatnya, tapi ke yang lain tidak Dia sering teringat dalam benakku, padahal itu hanya mengganggu pikiranku Aku takut kehilangan dia, padahal dia bukan siapa-siapa Aku bahagia mengenalnya, aku senang berada di dekatnya Walau sering kumerasa dia terlalu indah, dan aku merasa tak pantas untuknya Inikah yang dinamakan "dilema cinta"? Dimana aku merasakan rasa yang tak biasa. Tapi rasa ini datang bukan pada saatnya. Terlalu cepat! Ya, terlalu cepat... Semua 'kan ada waktunya... Ya, 'kan ada waktunya Lalu, apa yang harus kulakukan? Bersyukur... Ya, bersyukur... Bersyukur karena Dia masih menjadikanku bisa merasakan yang namanya cinta. Tinggal bagaimana aku bisa me- manage rasa itu Kan kujaga hati ini Untuk siapa? Untuk sosok yang aku pun tak tahu siapa... 31 Maret 2010

Cerminan pemuda

Wahai pemuda Tahukah kau bahwa betapa banyak amanah yang kau pikul. Sudahkah menyadari semuanya? Wahai pemuda! Berapa umurmu sekarang? Siapa yg merawatmu sejak kecil? Berapa byk keringat keletihan yg mereka keluarkan demi engkau? Berapa byk materi yg mereka habiskan untuk kehidupanmu? Berapa byk waktu yg mereka korbankan untuk kebahagiaanmu? Berapa kali ucapan/perilaku kasarmu ditanggapi dg senyum & sabar dari mereka? Lalu, apa balasanmu? Adakah terbersit dalam pikiranmu untuk membahagiakan mereka? Untuk sedikit membalas budi mereka? Tapi dg cara apa? Apakah IPK yg bagus bisa mengukir senyum di bibir mereka? Aapakah waktu kelulusanmu yg singkat dapat menoreh kebanggaan di hati mereka? Jika ya, maukah kau usahakan itu? Wahai pemuda! Engkau sudah dewasa. Sudah saatnya kau bisa mandiri. Setidaknya untuk mengurangi beban orang tuamu. Masihkah kau dmanja? Hal-hal yg bisa kau kerjakan sendiri, kerjakanlah sendiri. Tenaga orang tuamu sudah tidak sekuat dahulu. Adakah pe

Fa aina tadzhabun?

Sepertinya pikirannya sudah jenuh. Tugasnya belum juga selesai, Tapi waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Ia juga butuh istirahat. Tak lama kemudian, sesosok lelaki menghampirinya. "Belum selesai juga tugasnya?" seru sosok tampan itu. Sang wanita hanya bisa menggelengkan kepala. Dia seperti sudah terlalu penat. Sesaat sosok lelaki itu tersenyum simpul. Duh, betapa manisnya. Sang wanita sedikit merasa bebannya berkurang. Ya, sosok lelaki itu adalah suaminya. Senyumnya membuat wanita ini kembali optimis, kembali semangat. Ya, inilah jalan yang ia pilih. Ia memilih untuk menikah setelah menyelesaikan sarjananya. Dan ia memilih untuk melanjutkan program doktornya. Pasti bukan jalan yg mudah. Tapi ia sudah mempersiapkan ini semua. Inilah jalan yg ia pilih & sudah dia perkirakan risikonya. Tapi dia bersyukur memiliki suami yg perhatian. Suaminya tdk banyak menuntut, bahkan sering membantunya menyelesaikan tugas"nya. "Berhenti dulu, ya. Kita QL dulu, yuk!&q

Makin pintar, makin berbahaya

Udah hampir basi dipeyeum di draft -.- Baru skg dipost. Rencananya emang didraft dulu, dibaca lagi nanti untuk melihat apakah ada yg perlu disunting atau ga. Ternyata setelah dipost jg ga ada suntingan yang berarti, paling hanya perubahan huruf yang salah. Hoghog " Makin pintar, makin berbahaya ." Sebuah kutipan kata2 yang muncul ketika jam kuliah kimia, oleh seorang bapak bernama Pak Indra. Ya, beliau adalah dosen kimiaku. Salah satu kesenangaku pada Beliau adalah Beliau sering memberikan ilmu di luar ilmu kimia yang sangat berarti buatku n.n Sebuah kalimat sederhana, tapi memiliki makna mendalam. Kata Pak Indra, intinya, ketika qmu menuntut ilmu & menjadi pintar, tinggal menjadi pilihan, mau digunakan u/ apa ilmu yg telah qmu peroleh. Ketika itu, kami sedang berdiskusi tentang bom. Seseorang yg telah berilmu, tau cara merakit bom, akan menjadi berbahaya ketika ia menggunakan ilmunya untuk kejahatan. Membuat bom yg digunakan u/ membunuh banyak org tanpa alasan

Tafsir Al-Mishbah QS. Yunus: 75-97

18 Agustus 2012 @Metro TV oleh Ust Quraish Shihab Bismillahirrahmanirrahim Tak banyak yang dishare, tak lama pula diriku menonton acara ini. Kau tau kenapa? Karena diriku ketiduran -.- (haghaghag) Tapi ilmu ALLAH itu begitu luas. Walau hanya sebentar, tapi tetap ada ilmu yang kuperoleh. Subhanallah :) Saya pun tak hafal ilmu yang sy peroleh ini masing2 didasari pada ayat yang mana. So, sangat dianjurkan bagi pembaca untuk melihat dulu isi Surat Yunus :75-97 ya :D Jangan berusaha tanpa berserah diri. Dan jangan berserah diri sebelum berusaha. Ya, berusaha tanpa berserah diri artinya kita sombong. Ga inget kalo yang menentukan hasil ikhtiar kita adalah ALLAH SWT. Bahkan bisa berarti lupa juga kalo yang menggerakkan tubuh kita untuk berikhtiar a/ ALLAH SWT. Maka, setelah ikhtiar, langsung ingat u/ berserah diri ya ;) Berserah diri tanpa usaha pun takkan menghasilkan apa2. Ingat kan? ALLAH berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali k

Sadaqah

Ceramah qabla tarawih @Masjid KotBar Parahyangan Malem 24 Ramadlan 1433H Bismillahirrahmanirrahim Sering kan kita baca ayat ALLAH yang mengikuti zakat setelah shalat ( shalati wazzakati )? Ini menunjukkan kalo zakat menyempurnakan shalat kita. Makanya, jika mampu kita harus selalu ingat untuk menunaikan rukun islam ke-3 ini ya :) Ada 3 yang akan kembali: 1. Ruh kepada ALLAH Ya, ruh kita kelak akan kembali kepada ALLAH. Percaya kan? 2. Jasad kepada tanah Jika orang atheis ga percaya pada point 1, seharusnya semua orang pun percaya jika jasadnya akan kembali ke tanah. 3. Diri sendiri Hmm.. Ya kembali ke diri sendiri. Sejujurnya saya pun kurang mengerti ketika dijelaskan yang point 3 ini -_- (maaf) Sedekah itu.... 1. Menaikkan derajat Bukankah tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah? Mungkin ini bisa menjadi analogi kalo bersedekah itu menaikkan derajat kita. So, mau naik derajat? Ayo sedekah :D 2. Menghilangkan sifat bakhi