Cerminan pemuda

Wahai pemuda
Tahukah kau bahwa betapa banyak amanah yang kau pikul. Sudahkah menyadari semuanya?


Wahai pemuda!
Berapa umurmu sekarang? Siapa yg merawatmu sejak kecil? Berapa byk keringat keletihan yg mereka keluarkan demi engkau? Berapa byk materi yg mereka habiskan untuk kehidupanmu? Berapa byk waktu yg mereka korbankan untuk kebahagiaanmu? Berapa kali ucapan/perilaku kasarmu ditanggapi dg senyum & sabar dari mereka?

Lalu, apa balasanmu? Adakah terbersit dalam pikiranmu untuk membahagiakan mereka? Untuk sedikit membalas budi mereka? Tapi dg cara apa? Apakah IPK yg bagus bisa mengukir senyum di bibir mereka? Aapakah waktu kelulusanmu yg singkat dapat menoreh kebanggaan di hati mereka? Jika ya, maukah kau usahakan itu?

Wahai pemuda!
Engkau sudah dewasa. Sudah saatnya kau bisa mandiri. Setidaknya untuk mengurangi beban orang tuamu. Masihkah kau dmanja? Hal-hal yg bisa kau kerjakan sendiri, kerjakanlah sendiri. Tenaga orang tuamu sudah tidak sekuat dahulu. Adakah pekerjaan rumah yg bisa kau bantu? Walau hanya untuk hal-hal kecil, seperti mencuci piring/menyapu.

Wahai pemuda!
Lingkunganmu bukan hanya rumah & kampus. Bagaimana kontribusimu untuk masyarakat? Kau yg akan meneruskan perjuangan orang terdahulu. Nasib masa depan bangsa ada di pundakmu mujahid!
Ada sebuah cerita dari seorang kakak tingkat. Beliau dan kawan"nya pernah melakukan riset ke masyarakat. Mereka menanyakan pada masyarakat Indonesia apa harapan mereka pada mahasiswa. & tahukah kamu apa jawaban mereka? Mereka berharap para mahasiswa belajar dg sebaik"nya, mereka berharap para mahasiswa bisa mengubah nasib bangsa.
Wahai pemuda!
Siapa yg mereka maksud? Kamu!! Ya, kamu! Mereka menaruh harapan yg besar padamu.
Wahai pemuda!
Siapa yang membiayai kuliahmu? Tak sadarkah kau negara berperan besar dalam biaya pendidikanmu? Biaya mahal yang kamu bayar sebenarnya tidak cukup untuk melunasi semua fasilitas yang kamu peroleh. Lalu darimana biaya kekurangannya? Dari pemerintah. & tahukah kamu darimana uang negara itu? Tentu saja dari warga Indonesia juga. Sobat, kau punya tanggung jawab thd amanah rakyat.

Wahai pemuda!
Kau org yg beragama. Kehidupanmu akan berlanjut ke akhirat. Jangan terlena dg dunia ini. Dunia ini ibarat pelabuhan yg kau singgahi sebelum ke kampung halamanmu (akhirat). Sobat, kau punya kewajiban berdakwah. Tegakah kamu melihat teman"mu yg awam agama? Kau pasti ingin masuk surga. Tapi apakah kau ingin sendiri disana? Tidak bisa kawan. Jangan egois. Kau butuh teman untuk bisa saling mengingatkan. Bukankah akan sangat indah jika kita semua bisa berkumpul bersama di JannahNYA kelak?

Wahai pemuda!
Itu hanya sebagian dari kewajiban yg kau tanggung. Kawan, kewajibanmu akan semakin bertambah, tanggung jawabmu akan semakn berat, tapi waktumu takkan bertambah, justru akan semakin sempit. Kawan, semua ini akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Kau a/ org yg kuat. Hadapi setiap masalah yg hadir dalam perjalananmu mencapai tujuan. Luruskan niatmu, ikhlashkan hanya untuk ALLAH SWT. Tenangkan hatimu, sabar dalam menghadapi setiap kesulitan.Ingat kawan! ALLAH selalu di dekatmu. Masalahmu Dia yang berikan. Mintalah solusi padaNYA. Dia ingin menguji kesabaranmu. Dia ingin menguji kecintaanmu padanya. Jika kau lolos, Dia akan meninggikan derajatmu, sobat! Bukankah itu indah?


Komentar

Kartika Trianita mengatakan…
terakhir disunting tgl 26 desember 2012.. baru skg dipost..
hoho..
masih terasa lah ya semangatnya!

aduh lagi2 ga ngira dulu sy nulis ginian -.-
Kartika Trianita mengatakan…
eh salah, bkn 26 desember 2012, 26 desember 2010 mksdnya.. hoho

Most viewed

Psikotes dan interview HRD di perusahaan farmasi (berbeda dengan yang pertama)

My first job

Kajian Asma'ul Husna - Al Qahhar