AZKA-ZAKA

Dialatarbelakangi oleh pembicaraan di lab mengenai menghias meja, jadi kepikiran untuk memelihara ikan. Setelah konsultasi dengan dosen pembimbing, dibolehkan, bisa sekalian juga untuk percobaan. Jadi, ikannya dikasih makan biomassa alga yang sudah tidak dipakai. Biomassa tersebut dihilangkan zat-zat berbahayanya dan digumpalkan dengan gula.

17 September 2013

Betapa gembiranya aku ketika diberikan 2 ekor ikan mungil yang lucu. Satunya si nemo, satunya bisa berubah biru, ungu, gelap.

Kebenaran, waktu itu ada aku, Ardian, Zihnil, dan Anisah. Oleh karenanya, diberikanlah nama ikan tersebut dari gabungan huruf depan nama kami.

Si biru bernama AZKA, si nemo bernama ZAKA.

Namun aku baru menyadari bahwa biomassa alganya belum ada sehingga ikannya belum bisa diberikan makan alga. Maka, diberilah makanan ikan biasa yang untuk ikan tawar. Ntahlah, menurutku mereka tidak memakannya. Aku mulai merasakan kekhawatiran. 


20 September 2013

Pada tubuh Azka terlihat ada bercak putih dekat ekor. Ntah, sepertinya itu luka. Aku mulai bingung harus bagaimana. Kuputuskan untuk menunggu hingga besok apakah bercak tersebut semakin melebar. Hari ini aku membawa akuarium baru yang bentuknya lucu. Maka kugabungkan mereka berdua dengan harapan mereka bisa bermain bersama.
Akhirnya,,,


21 September 2013

Pagi hari sebelum kuliah Kapsel Bio kusempatkan untuk melihat Azka-Zaka. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Telah berpulang ke rahmatullah AZKA yang tenggelam tak berdaya, tubuhnya putih keseluruhan. Betapa sedih diriku. Aku masuk kelas dengan membawa berita duka kepada teman-temanku. Berbagai spekulasi mulai muncul akan penyebab kematian Azka.

Saat jalannya perkuliahan, Zihnil sempat keluar kelas. Dia kembali dengan membawa berita duka bahwa Zaka juga ikut mati. Seperti disambar petir mungkin rasanya. Aku kehilangan 2 ikan tersayangku dalam waktu yang bisa dibilang bersamaan. Ntahlah, Zaka ikut mati karena ketularan penyakit Azka atau kenapa.

Hari ini memang bukan hari yang indah buatku. Aku kehilangan mereka yang kuharapkan bisa menjadi kebahagiaan ketika aku sedih. Di hari yang sama, aku merasakan orang-orang di sekitarku juga pergi hingga aku tak tahu harus mencurahkan isi hati ke siapa. Di saat seperti ini, satu hal yang harus selalu kita ingat bahwa ALLAH ada kapanpun saat kita butuhkan. :)



24 September 2013

Aku masih menyimpan mereka di alumunium foil. Hari ini aku dan Edi menguburkan mereka di kebun AMISCA. Keadaan mereka sudah sangat tidak bagus dan tentu saja amis. -.-



Azka & Zaka, maafkan aku yang tak bisa merawat kalian dengan baik. Semoga kita bisa bertemu di surga kelak, ya. Highig. Aamiin..
n,n

Komentar

Most viewed

Psikotes dan interview HRD di perusahaan farmasi (berbeda dengan yang pertama)

My first job

Kajian Asma'ul Husna - Al Qahhar