TETRA SUMMIT Gede Pangrango (11-14 Oktober 2013)

Setelah sekian lamanya tidak mendaki gunung, alhamdulillah saya mendapat kesempatan untuk mengagumi keindahan alam dengan melakukan pendakian Gede-Pangrango. Awalnya saya diajak oleh Iman. Kegiatan ini diselenggarakan oleh komunitas Tamasya Ganesha yang didirikan oleh anak-anak BIUS.

11 Oktober 2013

Ternyata aku bertemu dengan Nisa (MA'10) yang sudah kukenal sebelumnya. Kami pun ternyata satu grup. Aku juga bertemu dengan Musa, pengisi Pelatihan PKM pada hari Sabtu lalunya. Oh ya, ada Kamil dan Hafidz juga ternyata yang ikut pendakian ini. Namun kami berbeda grup. Jadi, pendaki dari ITB terbagi atas 2 tim, timku berangkat melalui jalur Cibodas, tim lainnya melalui jalur Salabintana.

20.00-20.45 Perjalanan ITB-Terminal Leuwi Panjang
22.00-01.15 Term. Leuwi Panjang-Cibodas

Kami carter angkot ke Leuwi Panjang dengan membayar setiap orang Rp 5.000,-. Sesampainya di Terminal Cibodas, kami naik angkot ke Tempat Wisata Cibodas, bayarnya Rp 5.000,-. Malam ini kami tidur di mushola Cibodas.

12 Oktober 2013

11.00-17.00 Pendakian Cibodas-Kandang Badak

6 jam perjalanan yang melelahkan. Kami melewati air terjun kecil yang hangat airnya. Lalu kami melewati Kandang Batu yang juga biasa digunakan untuk camping. Sesampainya di Kandang Badak, suasana sangat ramai dan sudah banyak terdapat pendaki lainnya yang memasang tenda.

13 Oktober 2013

02.00-04.30 Pendakian Puncak Gede

Kami mengejar untuk melihat sunrise. Sayangnya, cuaca kurang mendukung sehingga kami tidak melihat keindahan sunrise. Padahal kami telah sampai di puncak sebelum matahari terbit. Kami membuat janji bertemu dengan Tim Salabintana di Puncak Gede. Ternyata, mereka benar-benar melalui perjalanan yang ekstrem. Perjalanan jauh alias panjang dan pacet yang bisa muncul dimana-mana. Saat Tim Cibodas mulai melakukan pendakian ke Puncak Gede, Tim Salabintana baru sampai ke camp mereka di Surya Kencana.



Setelah menikmati keindahan Puncak Gede, kedua tim turun menuju Surya Kencana untuk makan siang. SurKen merupakan tempat yang luas dan indah. Tanah datarnya banyak. Tidak seperti Kandang Badak yang tidak rata dan sempit. Sayangnya, ketika makanan sudah dihidangkan dan siap dimakan, hujan malah turun dengan cukup deras. Oh, so sad.

Tim Salabintana packing untuk berpindah lokasi camp ke Kandang Badak. Oke, kami melakukan pendakian kembali ke Puncak Gede melalui jalur yang sama ketika turun tadi. Ya, dalam sehari kami 2 kali Summit Gede. Saat turun dari puncak ke camp, saya bersama teman-teman yang duluan menggunakan jalur tanjakan/turunan setan. Pada jalur ini, kami menggunakan tali untuk membantu turun, seperti menuruni tebing.

14 Oktober 2013

03.30-05.30 Pendakian Puncak Pangrango

Berdasarkan perkiraan kami, pendakian Pangrango akan jauh lebih sulit daripada pendakian Gede, apalagi Puncak Pangrango lebih tinggi daripada Gede.

Namun alhamdulillah, ternyata track yang dilalui sangat mudah jika dibandingkan dengan track ke Puncak Gede serta jauh lebih tidak capai jika dibandingkan ketika ke Puncak Gede. Perjalanan yang diperkirakan sekitar 4 jam pun ternyata hanya ditempuh sekitar 2 jam.

Namun memang pemandangan di Puncak Pangrango tidak seindah Puncak Gede. Apalagi spot untuk mengambil gambar pun hanya sedikit. Dan ternyata ada juga yang membuat camp di Puncak Pangrango ini.


Kami mengejar waktu untuk bisa sampai kembali di Kandang Badak jam10 karena siang ini juga kami harus pulang. Kami pun turun menuju Lembah . Disana terdapat banyak edelweiss. Tempat yang indah dan luas.



Sekitar pukul 7 kami kembali melakukan pendakian ke Puncak Pangrango untuk kemudian kembali ke Kandang Badak. Kami melalui jalur yang sama dengan keberangkatan. Ya, kami Summit Pangrango lagi. Oke, sekarang kamu tahu kenapa aku menyebut Tetra Summit.

Kaki ini rasanya sudah sulit untuk bergerak. Namun, jika pelan-pelan malah lebih sakit. Maka, kupaksakan kakiku terus melaju dengan cepat agar cepat sampai. Perjalanan turun ini tak terasa cepat.

Perjuangan kami belum selesai. Sesampainya kembali di Term Cibodas, kami tidak menemukan adanya bis yang bisa kami naiki. Esok hari adalah Idul Adha. Pantas saja jika sulit mendapatkan bis untuk pulang. Kami mencarter angkot untuk menuju terminal, namun ternyata disana pun tidak ada bis yang mau berangkat ke Bandung. Hingga akhirnya, kami mencarter bis dengan per orang membayar Rp 40.000,- diantar sampai ITB.

22.00-24.00 Perjalanan Cibodas-ITB

Tubuh ini sangat lelah sehingga mudah terlelap. Sampai tidak sadar ketika bangun sudah berada di Pasteur. Ternyata memang perjalanan pun sangat cepat sehingga hanya ditempuh selama 2 jam.

Aku merasa sangat senang dengan perjalanan ini. Aku bertemu dengan orang-orang baru dengan beragam watak. Berkumpul dan bercengkrama dengan mereka membuatku tertawa gembira oleh lelucon-lelucon yang lucu.

Namun, aku merasa sedih ketika perjalanan ini harus berakhir. Karena artinya aku harus kembali ke dunia nyata yang telah menanti dengan segala kerumitannya. Aku berangkat dengan meninggalkan masalah yang belum selesai, dan aku harus kembali untuk menyelesaikan masalah itu.

Komentar

Most viewed

Psikotes dan interview HRD di perusahaan farmasi (berbeda dengan yang pertama)

My first job

Kajian Asma'ul Husna - Al Qahhar