Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Selamanya kita sahabat

Gambar
Aku dan dia bersahabat sejak kecil. Dia teman mainku, teman tidurku, teman makanku, walau kami dilahirkan dari status orang tua yang berbeda. Aku dilahirkan dari keluarga berkecukupan, ibuku selalu memberikan kue soes yang ia dapatkan dari setiap pertemuan kerja. Setiap jam makan setidaknya ada 6 piring di meja makan berisi nasi dan bermacam lauk. Sedangkan dia dilahirkan dari keluarga biasa saja. Jangankan untuk makan kue soes, makan 3 kali sehari saja sangat jarang. Pun makan, dia hanya bisa makan nasi kering dengan terasi dan kerupuk. Suatu hari, aku makan di rumahnya. Aku merasakan kenikmatan makanan yang disediakan. Dan ini kulakukan selama sepekan. Ibuku menyadari aku tidak makan di rumah sehingga beliau bertanya padaku. Betapa polosnya diriku yang masih kecil. Ibuku memarahiku karena aku telah merepotkan keluarga sahabatku dengan menumpang makan selama sepekan. "Kamu harus membayar atas kesalahan yang telah kamu lakukan," begitu kata Ibu. Ibuku memintaku untuk mem

Percayalah

Gambar
Percayalah.. Kesedihan   Kekecewaan Keletihan   akan berganti indah pada waktunya dengan KEBAHAGIAAN...

Ini mengajarkanku kedewasaan

Semakin dewasa, kita akan semakin belajar akan arti kehidupan. Dapat dipastikan, di usia yang telah menginjak dewasa ini kita pernah mengalami kekecewaan maupun kesedihan yang mendalam. Aku pun pernah merasakannya. Betapa dalamnya rasa sedih dan kecewa itu membuatku down untuk waktu yang cukup lama. Bahkan lingkungan pun ikut merasakannya. Setelah kupikir-pikir, ini terjadi karena kesalahanku. Kesalahanku menyebabkan peristiwa yang berakhir dengan kesedihan dan kekecewaan ini bisa terjadi. Aku merasa telah berbelok dari jalan yang seharusnya kulalui. Dan peristiwa inilah yang mengingatkanku, menyadarkanku bahwa aku telah salah mengambil jalan. Orang yang beruntung adalah yang hari-harinya selalu lebih baik dari hari sebelumnya. Kesedihan dan kekecewaan bukan untuk diratapi. Orang yang dewasa tidak akan melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Biarlah masa lalu yang buruk menjadi pembelajaran berarti untuk masa depan yang jauh lebih baik. Aku belajar untuk