Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Kesetiaannya diuji

Pada hari ini saya mendapat sebuah pembelajaran berarti (lagi). Saya beserta orang tua mampir ke rumah teman Dady di Jakarta. Beliau memiliki istri yang sakit dan sudah terbaring tak berdaya selama 6 tahun. Istrinya menderita kanker otak. Foto yang terlihat di ruang tamu menunjukkan perawakan yang segar bugar ketika masih sehat. Istrinya telah dioperasi sebanyak 5 kali hingga keadaannya seperti sekarang. Berdasarkan cerita dari temannya Dady, istrinya sakit sejak tahun 2000 dan tidak berdaya sudah 6 tahun lamanya. Kami diberi kesempatan untuk melihat keadaan istri beliau. Masya ALLAH. Seperti yang diceritakan oleh beliau bahwa istrinya sudah tidak bisa apa-apa. Tidak bergerak, tidak berbicara, bahkan tidak melihat. Tubuhnya kurus, tulang berbalut kulit. Namun kulitnya halus, tidak keriput. Berat badannya terus turun seiring berjalannya waktu. Setiap makanan yang diberikan dihaluskan terlebih dahulu. Kebersihan pun harus tetap dijaga. Bapak ini mengatakan bahwa dari awal dokter suda

Usia 22

Gambar
Ntah kenapa, milad ke-22 ini terasa cukup lebih berbeda dibandingkan milad beberapa tahun belakangan. Mungkin karena ini adalah milad pertamaku sebagai sarjana. Atau mungkin karena ini adalah milad yang aku merasa mendapat perhatian lebih dari orang-orang sekitarku. Melalui tulisan ini aku ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi warna tersendiri pada miladku ke-22 ini. Walau aku menuliskan tentang milad, bukan berarti aku sangat menyukai milad, kok. Aku pun tidak suka jika suatu milad dirayakan terlalu berlebihan karena perayaan milad sendiri merupakan budaya yang awalnya berkembang di dunia barat. Di usia ke-22 ini, aku merasa bukan usia remaja apalagi anak-anak lagi. Ini adalah usia peralihan menuju kedewasaan. Namun aku merasa di usia yang sudah tidak remaja lagi ini, apalagi sudah lulus sarjana, pencapaianku belum begitu bagus. Banyak cita dan mimpi yang belum tercapai. Kuharap ke depan ALLAH akan memudahkan jalan mencapai cita-citaku. Orang

Bersabarlah, batu itu akan pecah

Gambar
"Kalau memukul batu, belum tentu  pukulan pertama langsung pecah." Pernahkah Anda mendengar cerita tentang seorang Ibu yang berterima kasih pada menantunya yang berhasil mengubah anaknya menjadi lebih baik. Ibu itu mengatakan bahwa selama bersamanya, anaknya tidak berubah-berubah dan ketika telah menjadi suami menantunya, anaknya berubah. Saat itu, sang menantu kurang lebih mengatakan bahwa usaha yang dilakukan Ibu mertuanya tidaklah sia-sia. Anak mertuanya memang berubah ketika telah bersamanya. Mungkin itu karena saat itulah suaminya luluh. Analoginya adalah sebuah batu yang berusaha dipecahkan. Batu itu akan pecah pada pukulan ke-100, namun 99 pukulan sebelumnya memberikan kontribusi penting. Tanpa 99 pukulan sebelumnya, batu itu tidak akan pecah. So, pernahkah kita menghadapi orang yang sangat keras kepala atau kebiasaan buruknya sulit diubah walau sudah diingatkan berkali-kali? Bersabarlah. Jangan pernah bosan untuk membantunya menjadi lebih baik. Berkeyaki

Psikotes di perusahaan farmasi peternakan

4 Agustus 2014 Pada hari ini aku mendapat SMS dan email panggilan untuk psikotes pada 7 Agustus 2014 dari sebuah perusahaan farmasi peternakan. Sehari sebelum hari H, aku melakukan survei lokasi terlebih dahulu karena dikhawatirkan pada hari H dady tidak bisa mengantarkan. Namun, akhirnya aku diantar oleh ortu tercinta ke lokasi. Aku berada di perusahaan tersebut dalam waktu yang cukup singkat, yaitu pk 9.00-11.00. Aku bilang cukup singkat karena ada perusahaan lain yang melangsungkan psikotes dalam waktu yang sangat lama (seharian). Sebelum psikotes, peserta diberi tampilan video untuk lebih mengenal perusahaan. Waktu bersih psikotes hanya sekitar 90 menit. Di akhir psikotes kami dipersilakan pulang dengan beberapa nama yang disebut dipersilakan untuk tinggal di tempat dulu. Bagi peserta yang lolos seleksi akan dihubungi dalam kurun waktu seminggu ke depan. Aku tidak mendapat panggilan seminggu setelahnya. Lagian, kalau keterima disana, dari jurusanku hanya bisa apply ke sat

Jangan bermain kode

Gambar
" Jangan bermain kode pada orang yang tidak mengerti kode. " Pada dasarnya wanita bersifat pemalu. Wanita sangat ingin dimengerti. Saking ingin dimengertinya mungkin justru hal ini yang membuat beberapa lelaki tidak menyukai sifat wanita. Ntah mereka menganggap wanita itu manja atau semacamnya. Oleh karena sifat pemalunya itu, biasanya seorang wanita memilih menggunakan 'kode' untuk berusaha menyampaikan apa maunya. Bagi sesama wanita, mungkin bukanlah hal yang sulit untuk mengartikan 'kode'. Mungkin karena wanita diberikan sensitivitas yang lebih dibandingkan lelaki. Bagaimana menyikapi hal ini? Mungkin di antara kita ada yang memilih untuk berusaha membuat orang yang kurang sensitif itu untuk berubah menjadi lebih sensitif. Ya alhamdulillah kalau dia bisa menerima. Bagaimana kalau dia tidak bisa? Mungkin metode kita yang salah. Mungkin dia memang tipe orang yang kurang sensitif. Jadi, cara menghadapinya adalah dengan tidak bermain kode dengannya