Sang Pemendam Cerita

Tidak semua orang memiliki sahabat yang bisa diajak bicara segala hal, kapan pun dimana pun. Ada orang yang memiliki banyak teman namun tidak tahu harus bercerita kepada siapa. Dia khawatir salah memilih orang. Itu karena dia butuh teman yang mau mendengar, selalu ada waktu untuk mendengar, dan memberi respon yang sesuai atas ceritanya.

Namun mungkin ada kalanya ia tiba pada saat otaknya jenuh, hatinya gundah karena ingin berbagi cerita. Sebenarnya ada satu tempat untuk bercerita sesuka hati (namun tetap menjaga etika). Ya, blog. Di tempat ini kamu bisa bercerita apapun yang kamu mau. Mungkin blog sangat rela untuk kau curhati sepanjang apapun. Namun mungkin ia tidak bisa memberikan respon balik sesuai yang kau inginkan. Kau ingin orang yang kau tuju membaca tulisanmu, namun blog tidak dapat mewujudkan itu tanpa peran dari manusia itu sendiri.

Hingga akhirnya, ada saatnya Sang Pemendam Cerita memutuskan untuk memilih seseorang yang dipercaya untuk mendengarkan ceritanya. Seseorang yang tidak ceplas ceplos, bisa menjaga rahasia. Ya, sebagai pendengar yang baik kita harus ingat bahwa setiap cerita yang didengarkan padamu adalah RAHASIA, kecuali yang memang diizinkan untuk diberitahukan pada orang lain.

Sang Pemendam Cerita pun memilih seseorang yang ia percayai dan dirasa bisa membantu memberikan solusi terbaik. Ini yang sulit. Mungkin ia pendengar yang sangat baik dan pemberi respon yang baik pula. Namun, belum tentu ia bisa memberikan solusi yang terbaik, bahkan mungkin memberi solusi apapun itu juga tidak bisa. Sang Pemendam Cerita mulai bingung harus bagaimana. Ia pun memilih untuk mencari orang lain yang mungkin bisa membantunya. Maka biarlah waktu yang menjawab apakah orang itu benar-benar bisa membantunya. Jika tidak, Sang Pemendam Cerita mencari lagi orang lain hingga ntah kapan ia menemukan orang yang tepat. Lihatlah apa yang telah ia lakukan. Sang Pemendam Cerita malah membuat semakin banyak orang yang tahu ceritanya. Sang Pemendam Cerita merasa menyesal akan apa yang telah ia lakukan. Padahal awalnya dia berharap hanya satu orang yang bisa menjadi orang kepercayaannya. Namun semuanya telah terjadi. Setidaknya, kini Sang Pemendam Cerita telah menemukan orang yang tepat untuk membantunya mencari solusi terbaik. Selamat, ya. Ini bisa dianalogikan untuk proses pencarian hal lainnya.  
Mungkin kamu akan menemukan hal-hal yang kurang atau bahkan tidak cocok sebelum menemukan sesuatu yang benar-benar cocok untuk dirimu. Bersabarlah dan terus berusaha. :)


Komentar

Most viewed

Psikotes dan interview HRD di perusahaan farmasi (berbeda dengan yang pertama)

My first job

Kajian Asma'ul Husna - Al Qahhar