Surat Cinta Untuk Nini

Kumengerti engkau sudah merindukan panggilan itu. Panggilan yang seharusnya dilontarkan oleh buah hati anakmu. Namun, ternyata takdir belum berkehendak sehingga kini panggilan itu baru muncul dari buah hatimu. Ya, setidaknya mungkin bisa sedikit mengobati kerinduanmu.

Sesungguhnya aku tak pernah menyangka engkau akan diberikan ujian seperti ini. Ujian yang pasti hanya Dia berikan pada hambaNya yang mampu untuk melewatinya. Kondisi yang kau akui bahwa ini adalah kondisi terberat dalam hidupmu. Di awal aku mulai merantau bekerja, engkau masih bisa sesekali menyempatkan berkunjung ke Jakarta untuk family time disini. Tetiba minggu-minggu selanjutnya tiada lagi family time di Jakarta. Beberapa destinasi tempat berlibur keluarga sampai sekarang tidak sempat terealisasi. Ternyata, dirimu tak lagi seperti dulu yang masih bisa 'kelayapan'.

Ya, ini memang saat terburukmu. Saat berada di kasur adalah posisi ternyamanmu. Sedikit saja berubah posisi masih di kasur pun bisa menyakitimu, apalagi untuk melakukan aktivitas yang butuh banyak gerakan dan dalam jangka waktu lama.

Namun, di saat keadaanmu seperti ini, anak bungsumu ini justru berada jauh darimu. Maafkan aku yang sangat tidak maksimal merawatmu yang telah merawatku selama 23 tahun ini. Jangan pernah berpikir bahwa aku disini baik-baik saja. Pekerjaanku tidak sepenuhnya menyenangkan, apalagi dalam keadaan jauh darimu. Aku punya rencana hidup yang kuharapkan, paling utamanya adalah dekat denganmu. Aku mohon restu Nini untuk setiap keputusan yang akan aku ambil. Mohon bantu do'a supaya aku diberi keyakinan yang kuat untuk mengambil keputusan terbaik, keputusan yang tidak memberikan penyesalan pada akhirnya.

Aku harap semangat itu masih ada. Allah Yang Maha Pengasih, Maha Perkasa, Maha Mengabulkan do'a-do'a kita. Dia punya Kuasa tak terbatas untuk mengabulkan harapan kita.

Nini semangat, ya! Harapan itu masih ada. Kita harus 100% yakin sama ALLAH. Semoga Dia masih memberi kesempatan kepada kita semua untuk bersama dalam keadaaan sehat wal'afiat, Aku mau di hari bahagiaku nanti bersanding dengan pangeran yang telah ditakdirkanNya, Nini dan Dady bisa mendampingiku, ikut merasakan kebahagiaanku. 

Sekarang aku belum bisa memberikan Nini cucu untuk mainan Nini. Tapi semoga aku masih bisa memberikan Nini kebahagiaan-kebahagiaan lainnya.

I love you, Bundo, insya ALLAH karena ALLAH... :*

Slipi, 11 September 2015 / 27 Zulkaedah 1436 H
littlestar


Komentar

Most viewed

Psikotes dan interview HRD di perusahaan farmasi (berbeda dengan yang pertama)

My first job

Kajian Asma'ul Husna - Al Qahhar