The International Summer Course Program 2018 (2-10 Sept 2018)

Hai, kali ini aku mau share pengalaman ikut Summer Course di IPB. Pengumumannya seperti ini.


Selama 9 hari tersebut, agendanya padat banget, guys. Report kegiatan aku bisa kalian download disini. Disini aku gak bakal banyak nulis pengalaman aku karena sudah cukup terwakili dari report. Jadi aku share garis besar agenda harian dan kesan-kesan aku terhadap kegiatan ini saja.

Day 1
Penjemputan tamu

Day 2
- Fieldwork: Agro-cultural experience


Day 3

- Lectures
- Student seminar (part 1)

Day 4
- Puncak (Observe highland area)


Day 5
- Seribu islands (Observe social and economic resilience, coastal and mangrove ecosystem resilience)


Day 6
- Snorkeling (Observe coral ecosystem resilience)

Day 7
- Lectures
- Student seminar (part 2)

Day 8
- Group disscussion
- Farewell and cultural exchange

Day 9
- Final group presentation


Kesan-kesanku mengikuti Summer Course ini: S-E-R-U!!!

1. Jadwal yang padat membuat kita belajar untuk manajemen waktu. Selama mengikuti Summer Course, aku yang masih mengambil kuliah ini jadi harus bolos. Bener-bener udah kayak zombie saking full-nya jadwal. Apalagi hari-hari sebelumnya aku masih melakukan pra-penelitian sehingga waktu persiapan presentasi dan poster untuk summer course pun sangat terbatas dan bisa dibilang kurang maksimal.

2. Bayar 750K untuk mengikuti serangkaian acara tersebut menurutku worth banget bahkan walaupun misalnya gak terpilih untuk winter course di Jepang. Mohon maap nih anaknya perhitungan banget. Hihi.

3. Ketemu teman-teman baru dari negara lain means belajar culture negara lain dan saling memahami perbedaan culture. Kebetulan di summer course kali ini ada yang asalnya dari Indonesia, Jepang, Thailand, Nigeria, dan Philipina. 

4. Mungkin kalau dibaca dari topik summer course-nya, gak berhubungan dengan bidang yang aku geluti saat ini. Tapi bisa disambung-sambungin kok, guys. Hehe. Ketika student seminar, kita belajar untuk memahami disiplin ilmu yang lain. Dalam hal ini, presenter juga belajar untuk menyampaikan penelitiannya supaya dapat dipahami oleh peserta disiplin ilmu yang bervariasi.

5. Menambah koneksi banget karena dari total belasan peserta dari IPB dan belasan dari luar negeri sebagai tamu, hanya 2 orang teman yang kukenal karena memang kami sama-sama mendaftar dari jurusan yang sama. Jadi benar-benar nambah kenalan dari skala IPB hingga internasional.

Buat kamu yang mau melanjutkan S2 terutama di IPB mungkin bisa coba mendaftar program-program seperti ini. Kalau bisa, siapkan juga untuk sertifikat TOEFL yang bisa membantu proses seleksi. Kalau summer course ini tidak ada syarat nilai TOEFL tertentu. Tapi untuk program lain seperti joint degree dan double degree, sertifikat TOEFL sangat penting. Untuk angkatanku ada 1 orang dari jurusanku yang ikut program SUIJI. Itu pun katanya waktu seleksi tidak terlalu banyak yang mendaftar. Kalau persiapan teman-teman lebih matang, misal disiapkan sejak sebelum masuk IPB, insya Allah kemungkinan diterimanya juga lebih besar.

Sekian dulu ya, sharing salah satu unforgettable moment di IPB. Buat yang sedang mengejar cita-cita, semangat terus dan semoga sukses! ;)

Komentar

Most viewed

Psikotes dan interview HRD di perusahaan farmasi (berbeda dengan yang pertama)

My first job

Kajian Asma'ul Husna - Al Qahhar