Jajak Pendapat 3 - Pernikahan Impian

Jajak Pendapat 3
Pernikahan Impian

Image result for pesta pernikahan muslim outdoor
Sumber: http://www.seputarpernikahan.com

Pernikahan adalah momen yang sakral dan penuh makna. Setiap orang memiliki impian masing-masing mengenai konsep pernikahan yang ia inginkan, Pada dasarnya, perayaan pernikahan adalah bentuk syukur atas dua insan yang baru dipersatukan dalam ikatan yang disebut mitsaqan ghaliza (perjanjian yang kuat/kokoh). Setiap orang pasti menginginkan pernikahan yang indah dan sangat berkesan. Islam pun mengatur bagaimana proses mempersiapkan pernikahan dari cara memilih jodoh hingga talaq (cerai). Sebagai tujuan yang mulia, tentu saja sudah sepantasnya sebuah pernikahan dipersiapkan dengan baik mengikuti aturan yang telah Dia tetapkan.

Rasulullah pernah berkata kepada Abdurrahman bin Auf,
"Adakanlah walimah walaupun hanya dengan seekor kambing." (HR. Abu Dawud)

Islam mewajibkan pemberitahuan sebuah pernikahan dengan tidak memberatkan. Artinya, sederhana tidak masalah. Kali ini, saya memfokuskan jajak pendapat preferensi responsen terhadap jumlah undangan pernikahan. Tentu saja banyak faktor yang mempengaruhi konsep pernikahan akan seperti apa, misalnya keterbatasan budget. Namun, disini responden hanya diminta preferensi pribadinya tanpa mempertimbangkan faktor budget. 

Lebih suka mengundang banyak orang atau mengundang orang terdekat saja?

Metode survei kali menggunakan medsos Whatsapp dan IG. Survei kali ini dipermudah banget dengan adanya fitur polling di IG Story. Waktu survei dilakukan pada tanggal 27-28 Sept 2018 selama 24 jam  sesuai lamanya waktu story WA dan IG berlangsung. 

Responden terdiri dari 7 laki-laki dan 22 perempuan. Usia responden berkisar 20-30 tahun. Dari 29 responden, 10 memilih banyak mengundang dan 19 memilih private wedding. Alasan utama memilih banyak mengundang adalah supaya banyak yang mendoakan. Karena hakikat resepsi itu adalah memberi berita baik kepada orang lain sehingga harapannya akan banyak pula yang memberi restu dan dengan senang hati mendoakan kebaikan bagi mempelai. Selain itu, banyak mengundang adalah momen berbagi kebahagiaan pada banyak orang serta dapat memupuk kembali rasa ukhuwah islamiyah dan persaudaraan yang telah lama tak dirasakan karena mungkin sudah lama tidak berjumpa, juga sebagai ajang bertukar ilmu (bukan bertukar gengsi). Tentu saja mengundang banyak disini bukan berarti mengundang semua orang termasuk orang yang tidak dikenal. Biasanya orang yang datang pun sudah memastikan bahwa ia akan datang ke pernikahan orang yang ia kenal dan juga orang tersebut mengenalnya. Biasanya seseorang agak enggan untuk datang ke pernikahan mempelai yang tidak begitu mengenal dirinya. Ohya, bisa juga sebuah momen pernikahan yang sangat sakral ini turut mengundang anak-anak panti atau kurang mampu supaya turut berbahagia dan dapat turut mendoakan kebaikan.

Ternyata, responden yang memilih mengundang banyak 90% adalah wanita. Mungkin karena wanita bawaannya lebih ekspresif kali ya. Bagi yang suka dengan keramaian, tentu saja sangat senang jika pernikahannya dirayakan oleh banyak orang. Bahkan, kebahagiaan tersendiri karena setiap orang yang datang pasti telah memprioritaskan momen pernikahanmu saat itu dibandingkan pilihan kesibukan lainnya yang mereka punya. Seperti kita ketahui, pernikahan sering menjadi tempat reuni teman-teman yang sudah lama berpisah dan sibuk dengan kehidupannya masing-masing. Mungkin ajang bertukar ilmu disini adalah bertukar informasi seperti contohnya kesibukan masing-masing saat itu. Dari pertemuan atau pembicaraan tidak sengaja seperti ini, tidak menutup kemungkinan membuka jalan kehidupan seseorang. Misalnya, pembicaraan itu berlanjut ke pertemuan atau pembicaraan selanjutnya tentang suatu proyek. Atau mungkin bertemu dengan teman yang sudah lama tidak bertemu dan cinlok? Pernah dengar pengalaman orang seperti itu? Atau kamu orangnya? Hihi..

Namun, tidak dapat dipungkiri kalau mengundang banyak orang juga berpotensi menyisakan banyak makanan. Hal ini bisa terjadi mungkin karena ada undangan yang berhalangan hadir. Ohya, bicara soal makanan, tentu alangkah baiknya jika kita mengambil makanan (kapanpun itu, tidak terbatas di acara pernikahan) sesuai kebutuhan sehingga meminimalkan adanya sisa makanan yang menjadi mubadzir. Hal ini juga bisa terjadi di private wedding, walau mungkin jumlah sisa makanannya lebih minimal karena biasanya private wedding hanya mengundang orang-orang tertentu dengan kepastian hadirnya lebih tinggi.

Private wedding sendiri memberikan kesan yang eksklusif dan solid. Rasa kekeluargaan akan lebih kuat terasa. Ada juga responden yang memilih private wedding supaya berasa seperti artis. Haha. Walaupun private wedding kuantitas ukhuwah-nya lebih kecil secara angka, namun dari sisi kualitas biasanya lebih kuat. Apalagi untuk mempererat kembali silaturahim antar anggota keluarga karena kadang karena keluarga yang besar para anggotanya kurang begitu dekat satu sama lain.

So, mau banyak mengundang atau private wedding gak masalah, yang utama adalah keberkahan dari suatu pernikahan yang diharapkan dapat tercapai sakinah mawaddah warahmah dalam rumah tangga yang baru saja membangun. Seperti doa terbaik yang diucapkan untuk pasangan yang menikah:

"Barakallahu lakuma wa baraka 'alaikuma wa jama'a bainakuma fi khair."

Makna lebih luas dari doa ini adalah semoga Allah memberi berkah padamu di saat rumah tanggamu dalam keadaan harmonis, semoga Allah (tetap) memberi berkah padamu di saat rumah tanggamu terjadi kerenggangan (prahara), dan semoga Allah mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.

Semoga yang sudah menikah selalu diberikan kebahagiaan dalam rumah tangganya, bagi yang belum menikah semoga segera menggenap. Menikah bukan ajang perlombaan, namun menikah adalah sunnah Rasulullah SAW sebagaimana sabdanya:

"Menikah adalah sunnahku. Barangsiapa yang enggan melaksanakan sunnahku, maka ia bukan dari golonganku. Menikahlah kalian! Karena sesungguhnya aku berbangga dengan banyaknya jumlah kalian di hadapan seluruh ummat. Barangsiapa memiliki kemampuan (untuk menikah), maka menikahlah. Dan barangsiapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa karena puasa itu adalah perisai baginya (dari berbagai syahwat)." (Hadits shahih lighairihi: Diriwayatkan oleh Ibnu Majah no. 1846 dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2382)


Menikah bukanlah hal yang trivial. Menikah menghalalkan yang haram, dan sebaliknya. Maka tidaklah salah dan berlebihan jika menikah disebut sebagai separuh agama. Tapi, Rasulullah SAW juga menasihatkan untuk tidak lalai terhadap setengahnya lagi.

Shahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata: "Telah bersabda Rasulullah SAW:
"Barangsiapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh imannya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi." (Hadits hasan: Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam Mu'jamul Ausath no. 7643, 8789. Syaikh al-Albani rahimahullah menghasankan hadits ini, lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 625)

Lebih detail lagi mengenai pernikahan, silakan ikuti Sekolah Pra Nikah (SPN). :D

Saya mengucapkan terima kasih banyak untuk para responden yang telah menjadi sumber inti dari isi artikel jajak pendapat yang saya buat. Sampai jumpa di jajak pendapat selanjutnya. Insya Allah.

Ohya, ngomong-ngomong tentang budget pernikahan, dengan budget yang sama pun masih bisa memilih pernikahan dengan mengundang semaksimal mungkin jumlah orang yang diundang atau mengundang terbatas dan sisa budgetnya prefer dialokasikan untuk honeymoon. Kamu prefer yang mana?


Komentar

Most viewed

Psikotes dan interview HRD di perusahaan farmasi (berbeda dengan yang pertama)

My first job

Kajian Asma'ul Husna - Al Qahhar