Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Mengakhiri pencarian

Gambar
Bahagia sekali melihat mereka yg telah mengakhiri masa pencarian dengan menemukan belahan jiwanya. Dimana ia merasa orang tersebut adalah orang yg dapat melengkapi hidupnya, memahami diri pasangannya sepenuhnya, hingga hidup bersama ke depan bersamanya akan terasa seru dan menyenangkan. Jalan yg dilalui tidak selalu mulus, tapi bersamanya bisa dilalui. Sumber: http://www.van.web.id Bahagia sekali melihat mereka yg mantap tanpa ragu melangkah untuk menghabiskan sisa usia bersama, merajut cita bersama untuk meraih mahabbahNya. Karena dia yakin bersamanya hidup akan sempurna. Tak perlu ada drama yang mengesalkan karena mereka telah saling mengerti dan memahami. Tak perlu ada luka yg sengaja digoreskan karena mereka paham bagaimana memperlakukan pasangannya dg baik. Seringkali bukan alasan lebih baik dibandingkan yg lain, melainkan karena menemukan kecocokan jiwa yg dirasakan oleh hati. Untuk kita yg masih mencari, jgn patah semangat. Dia akan datang di saat yg tepat dan di wakt

Surat Untuk (mantan) Aktivis

Masih ingat dengan semangat berdakwah ketika masih remaja dulu? Masih ingat dengan semangat menjaga idealisme dan prinsip dien dalam keseharian? Bagaimana kondisi iman saat ini? Masihkah semembara dulu? Masihkah idealisme dan prinsip ditegakkan? Ini dunia nyata, guys . Semakin luas lingkungan pergaulan kita, semakin tidak kondusif dan sangat random, mau tidak mau kita harus beradaptasi dengan lingkungan. Beradaptasi itu perlu, tapi bisa dengan tidak meruntuhkan keyakinan yang sudah kita bangun dengan sangat kokoh bukan? Ah gak masalah. Kita sebagai (mantan) aktivis sudah terbiasa dengan ibadah-ibadah sunnah yang banyak. Kita sudah termasuk golongan yang dinaungi Allah di akhirat kelak karena menggunakan masa muda untuk ketaatan pada Allah SWT. Lalu a pa kita sudah yakin dengan banyaknya amal yang dapat menghapus dosa-dosa? Kau tabung amal yang banyak untuk dapat menjadi alasan melakukan maksiat. STMJ. Shalat terus maksiat jalan. Kita hanya mengingat ampunan Allah SWT namun menga

Kalau lingkungan tidak mendukung, masih mau berbuat baik?

Hari ini, salah satu dosen favorit kami membawakan kuliah dengan sangat kurang bersemangat dan penampilan yang nampak lelah. Apalagi materi yang disampaikan kebanyakan adalah kesulitan dalam berkolaborasi untuk mengembangkan suatu inovasi karena kondisi di entitas terutama pemerintahan yang sulit untuk menyamakan visi dengan perguruan tinggi dan swasta. Mendengar penjelasan Bapak ini saya merasa hopeless dan menjadi berpikir ulang. Buat apa kita berletih-letih mengembangkan suatu inovasi kalau ujungnya saat implementasi akan dipersulit oleh sistem yang memiliki kepentingan lain? Buat apa capek-capek ngerjain tesis kalau kondisi lingkungan masih tidak memungkinkan untuk implementasi hasil penelitian kita? Lalu saya kembali berpikir, apa tujuanmu berinovasi? Apakah untuk kebaikan? Bukankah akan selalu ada jalan untuk niat baik? Aku tidak menjanjikan selalu ada jalan untuk pencapaian niat baik tersebut. Tapi minimal akan ada balasan dari niat baik tersebut yang gak bisa diukur dengan