Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Please Welcome, Kartika Trianita, M.Si :)

Gambar
Sometimes you just have to be done. Not mad. Not upset. Just done.   _anonim_ I am done. Gimana perasaannya menjadi lulusan magister? Alhamdulillah wa syukurillah. Semua ini bisa terjadi karena ridla Allah SWT. Puas? Nggak bisa dibilang nggak, karena bisa menyelesaikan studi ini dengan segala kemudahan-kemudahan dari Allah SWT saja sudah menjadi kebahagiaan tersendiri. Nggak bisa dibilang puas banget juga karena masih banyak pencapaian-pencapaian yang gak tercapai selama menjadi mahasiswa S2. Namun, aku belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan bersyukur atas segala nikmat dariNya sekecil apapun itu. Semoga perjuanganku selama ini bisa bernilai ibadah di hadapan Allah SWT. Target aku lebih dari yang aku peroleh saat ini. Namun, aku menyadari bahwa Allah adalah sebaik-baik perencana yang memberikan takdir terbaik untuk menjadikan kita hamba yang lebih tawaddu’ dan bersyukur . Bersyukurlah dari hal-hal kecil yang mungkin selama ini luput dari penglihatan kita. Jika k

Sidang Tesis / Ujian Tertutup di IPB

Pada akhirnya, aku baru bisa memberikan draft tesis sehari (atau dua?) setelah Semhas. Akhirnya, dosbingku memundurkan jadwal sidang seminggu dari rencana awal. Sudah kepepet waktu, drama kehidupan masih terus mengiringi. Sampai akhirnya dihadapi pada 2 pilihan. Maju terus dengan kecepatan 200 km/jam atau perlambat dan mungkin kamu bisa lebih tenang dan punya lebih banyak waktu. Aku berada pada pilihan mempertahankan paper awal atau membuat paper baru. 22nya ada resikonya masing-masing. Aku memilih yang lebih simple, yaitu membuat paper baru. Dengan begitu, nilai publikasiku lebih rendah menggunakan paper baru. Jangan ditanya kenapa ini lebih simpel. Aku tidak ingin mengingat-ingatnya lagi sebenarnya. Akhirnya, paper yang kubuat adalah bersumber dari makalah Semhas yang belum dipublikasikan. Walau sudah ada bahan, tetap saja butuh waktu untuk menyesuaikan dengan format jurnal yang akan disubmit. Pada part ini, aku tidak ingin terlalu banyak sharing masalah yang kuhadapi. Terlalu

Seminar Hasil Magister di IPB

Semhas di IPB adalah presentasi hasil penelitian. Perlu dicatat bahwa semhas ini boleh merupakan sebagian dari hasil penelitian. Jadi, selama sudah ada hasil yang layak untuk dipresentasikan, Semhas bisa dilakukan tanpa harus menunggu selesai seluruh penelitian. Informasi Semhas dipublikasikan di web pasca IPB sehingga bisa diakses siapapun. Syarat bisa Semhas di angkatanku minimal mengikuti Semhas di bidang keilmuan diri sendiri minimal 5, dan minimal 2 untuk bidang keilmuan lainnya. Kartu Semhasnya dijaga ya jangan sampai hilang tau lecek. Kalau mau nambah kartu ya silakan. Aku sih termasuk yang minimalis. Wkwk. Biasanya, masa-masa pengisian kartu seminar ini ramai dilakukan di semester2 awal. Walaupun waktu untuk bisa melengkapi kartu ini cukup panjang, kita gak pernah tahu kesibukan apa yang akan tiba-tiba muncul di kemudian hari. Jadi, melengkapinya sejak awal di waktu-waktu kosong kita akan jauh lebih baik. Kita juga bisa mendapat inspirasi topik atau metode penelitian dari meng

Mengurus pencairan BPJS

Kasus saya ini adalah pencairan BPJS TK di Bogor (domisili sementara saya saat ini) dengan KTP saya sendiri adalah Cimahi. Teorinya, BPJS TK akan terus berkembang selama kita tidak melakukan pencairan dana. Waktu itu, di sktr akhir tahun 2017 (masa kerja sy berakhir di Agustus 2017), saya melakukan pengecekan saldo BPJS TK. Saya lupa tepatnya brp lama, mgkn berkisar 1 tahun kemudian saya cek kembali saldonya dana ada peningkatan lumayan. Saya pun memutuskan untuk tidak terburu2 mencairkan dana BPJS ini. Didukung pula dengan tidak adanya fatwa MUI yg mengharamkan BPJS TK karena melihat sistemnya yang berupa bagi hasil dengan persentase yg berubah2. Namun, dari artikel yang saya baca, trennya mengalami kenaikan (waktu itu sekira 7% bagi hasilnya). Hal ini pula yang menyebabkan orang2 juga banyak yg berinvestasi di BPJS TK (silakan googling2 artikel terkait). Namun, di awal tahun 2019, saya mengecek kembali saldo BPJS TK saya. Ternyata, tidak ada kenaikan lagi. Saya sempat menanyakan p

Mengurus SKCK baru dan perpanjang (domisili di luar alamat KTP)

Kebetulan kasus ini terjadi pada teman2 sy di IPB. Kasus 1 - Perpanjang SKCK KTP Bantaeng, Sulsel Ini ceritanya utk 2 temen saya yg KTP Bantaeng tapi tinggal di Bogor. Awalnya, mereka mencoba datang ke Polres Bogor utk menanyakan apakah bisa perpanjang SKCK di Bogor. Lalu, petugasnya bilang tidak bisa, walaupun memiliki surat domisili. Namun, petugasnya bilang kalau tinggal bawa copy SKCK lama (kalau gak salah +copy KTP) ke Polres asal KTP aja. Nah, teman sy pun meminta tolong pada org disana yg bisa dimintai bantuan. Kalau tidak salah, awalnya Polres di Bantaeng tidak dapat mengabulkan(?). Kemudian, orang disana diminta utk bilang kalau kata Polres Bogornya bisa dengan hanya memberikan copy SKCK lama itu. Alhamdulillah, perpanjangan dapat diproses. Utk waktu expired punya temenku ini gak selama punyaku. Jadi, kalo ada kasus yg expired udah lama, bisa coba aja dulu, ya. Kasus 2 - SKCK baru KTP Mamasa, Sulbar Kebetulan ini terjadi pada temanku yg sedang tinggal di Bogor juga. Dia

Pengalaman perpanjang SKCK utk BUMN

Perpanjangan SKCK ini dilakukan cukup mendadak untuk keperluan pendaftaran rekrut bersama BUMN. Padahal ujung2nya terdapat revisi sehingga kita tidak wajib mengupload Surat Sehat dan SKCK dari awal. Untuk jaga2, perlu juga utk dipertimbangkan tetap membuat. Namun, mempertimbangkan masa berlaku SKCK yang hanya 6 bulan, mungkin tidak perlu terburu-buru juga. Kali ini saya akan berbagi pengalaman mengurus perpanjangan SKCK di Polres Cimahi. Awalnya saya tidak tahu kalau utk BUMN SKCKnya harus dikeluarkan oleh Polres, tidak bisa dari Polsek. Jadi, waktu itu awalnya ayah saya merekomendasikan utk perpanjang di Polsek supaya lebih mudah. Kebetulan saya sedang tinggal di Bogor dan waktu itu pas lagi balik ke Cimahi sehingga sekalian saja mengurus SKCK. Alhamdulillah, saya mengunjungi Polsek hari Jumat, tiba siang kalau tidak salah hampir jam2 dan Polseknya tidak menerima lagi, kemudian meminta saya datang esok pagi. Saya pulang dengan membawa formulir yang perlu diisi. Berhubung SKCK lama sa

Pengalaman mengikuti IndoNext 2018

Hai! Saya akan bercerita tentang pengalaman saya mengikuti program IndoNext 2018 yang diselenggarakan oleh Telkomsel sebagai salah satu program CSR mereka. Sasaran program ini adalah mahasiswa aktif di Perguruan Tinggi Indonesia. Lebih lengkap mengenai program ini dapat kalian lihat di instagram @indonesia_next ya. Ssstt.. Stay tune karena ternyata Program IndoNext ini sangat menarik dan memiliki benefit besar untuk kita yang mengikuti prosesnya dari awal hingga akhir. Program ini terdiri dari beberapa tahap gitu. Untuk dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya, kita harus lulus tahapan sebelumnya. Jadi, kehadiran kita harus 100% dan lulus setiap tahapnya. Awal mula saya mengikuti program ini karena teman saya mengajak untuk mengikuti sertifikasi yang ditawarkan oleh Telkomsel untuk meningkatkan skill kita sebagai generasi millennials. Tahap 1 - Seminar Sebelum atau setelah (saya lupa) mendaftar seminar, kita diminta untuk melakukan pre-test yang menentukan apakah kita mendapat k

Publikasi paper bagi mahasiswa S2 di IPB itu WAJIB!

Publikasi menjadi prasyarat untuk Semhas. Pada saat ada kesempatan paper MK yang kuikuti di semester 2 bisa diklaim menjadi syarat publikasi, aku mempersiapkan untuk menjadikan paper tersebut sebagai syarat publikasi. Namun, catatan pentingnya adalah kalian perlu membaca detail Surat Edaran mengenai publikasi. Bahkan, untuk semuanya sih sebenarnya perlu diketahui dari awal. Syarat kolokium, publikasi, Semhas, hingga Sidang harus kalian pahami dari awal supaya tidak salah langkah seperti yang kulakukan. Jika ada yang bingung, pastikan kembali ke prodi/pasca. Publikasi yang ingin kuklaim adalah publikasi conference di Vietnam. Conference yang kuikuti adalah conference yang akan dipublikasikan di jurnal dan terindeks scopus. Embel-embel scopus ini yang kulihat-lihat mempengaruhi besar biaya pendaftaran menjadi jauh lebih mahal.   Oleh karena paper conference -ku adalah paper dari mata kuliah dari dosen lain, maka aku lebih intens pada dosen MK lalu pembimbing 1. Ternyata, prodi