Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Waktu yang mendewasakanmu

Gambar
Aku masih sangat ingat ketika itu. Ketika kamu berkali-kali menanyakan padaku, "Bagaimana supaya tahu perasaaan dia padaku?" Aku bertanya, "Buat apa kamu tahu? Oke kalau tidak. Kalau iya, kamu mau apa?" Kamu sendiri bingung harus menjawab apa. Lalu kamu terus mendesak ingin tahu perasaan dia. Aku menyarankan, "Tanyalah padanya. Jika tidak berani, tanyakan lewat orang yang kau percaya untuk menjadi perantara." Sayangnya, kamu tidak punya keberanian untuk menanyakannya, juga tidak ada orang yang bisa kamu percayakan menjadi perantara. Aku sangat memahami keadaanmu. Keadaan orang yang sedang jatuh cinta. Namun memang perlu dipertanyakan dan dipastikan kembali, apakah rasa cinta itu timbul karena nafsu atau bukan. Kamu hanya butuh kepastian. Ntah apapun yang dia rasakan padamu sebenarnya. Katamu, "Jika tidak, maka aku bisa segera berusaha untuk melupakannya. Jika ya, aku akan bersabar menunggunya." Aku pun pernah menyarankan padamu, "Tungg...

It's about dream

Gambar
Everyone has the right to dreams. I hope, every my hopes, of the intention until reach it, make me getting closer to You.  This dream ever existed. A bestfriend has reminded me to this dream after I saw her social media account.  Ukh, insya ALLAH, we'll be there, ya. Together with they are we love so. :) Aamiin Ya Rabb.. Sumber: solusiumroh.net    

Persib mengenalkan kita

Gambar
Aku lahir di Bandung, sudah cukup lama menjalani kehidupan disini, namun itu tidak menjadikanku sebagai seorang bobotoh Persib. Aku tidak ada kecenderungan terhadap klub sepakbola tertentu. Aku pernah mendengar dari seseorang bahwa Persib bukan Bandung, tapi Persib adalah Jawa Barat. Hal itu cukup membuatku kagum. Namun, tetap tidak sampai membuatku 'gila' Persib. Kau tahu? Belum lama ini Persib memenangkan Indonesia Super League (ISL) 2014. Arak-arakan perayaan kemenangan Persib ini membuat Bandung seketika menjadi Lautan Biru. Disana-sini beredar berita negatif akibat dari perayaan ini. Ya, aku memang bukan yang terlalu mau ambil pusing mengenai hal ini. Di satu sisi ini sangat jarang terjadi, biarlah mereka bersenang-senang. Walaupun seharusnya semua bisa saling mengerti, tidak perlu ada korban dalam perayaan ini. Apalagi diriku tidak sedang stay di Bandung sehingga tidak ikut merasakan hawa euforia kemenangan Persib ini. Ya, apapun itu Persib, apapun pandangan orang...

Mari merenung sejenak...

Baru saja aku menonton sebuah video yang sangat menyentuh dan menyindir diriku sendiri. Bukan hanya sekali, beberapa kali aku telah mengalami keadaan saat diriku begitu sibuk dengan urusan dunia yang melelahkan, hingga mengorbankan kebiasaan akhiratku. Alasannya sangat sederhana. Aku lelah. Aku lelah sehingga tidak kuat untuk bangun atau menggerakkan diri menjalankan ibadah-ibadah utama yang memang sulit untuk diaplikasikan oleh orang sibuk, lebih tepatnya orang sibuk yang terlena. Akibatnya, secara sadar atau tidak sadar, kita sedang menjauh dariNya. Sedikit-sedikit intensitas khusus bersamanya berkurang. Aku memang hanya manusia biasa. Imanku masih fluktuatif sehingga aku bisa merasakan keadaan seperti ini tidak hanya sekali. Setidaknya, aku ingin selalu ada yang mengingatkan saat aku 'jatuh' sehingga aku kembali bangkit. Aku tidak ingin 'dipanggil' saat keadaanku sedang 'jatuh'. Beruntungnya seorang muslim, setiap detik hidupnya bisa bernilai ibadah jika...

Are we looking at the same star?

Gambar
Sumber: manado.tribunnews.com

Teman cerita

Aku memang bukan siapa2.. Tapi mungkin kamu cocok untuk berbagi cerita denganku. Bukan karena aku sok sok mau jadi pahlawan dan punya segudang solusi atau penenang. Minimal aku punya keinginan untuk mendengarkanmu.   Ntah kenapa, dahulu waktu SMP, teman-temanku merasa aku adalah tempat yang enak untuk dicurhati. Aku sendiri merasa memiliki bakat dalam hal konseling. Sejak itu pula aku punya keinginan untuk menjadi psikolog. Cita-cita yang sedari awal ini terus bertahan hingga saatnya mendaftar kuliah. Tuhan memang tidak menakdirkanku untuk menjajaki kehidupan kampus di jurusan psikologi. Namun, aku masih merasa bakat itu tetap ada hingga sekarang. Ntahlah, mungkin bukan bakat, melainkan hanya kesenangan menjadi tempat curhat orang lain. Tentu saja aku pun berharap orang yang curhat padaku bisa puas dan merasa nyaman denganku. Aku memang bukan siapa-siapa. Aku bukan seorang psikolog. Namun, aku punya keinginan mendengarkan ceritamu. Mungkin dengan kita saling bertuk...