Mari merenung sejenak...
Baru saja aku menonton sebuah video yang sangat menyentuh dan menyindir diriku sendiri. Bukan hanya sekali, beberapa kali aku telah mengalami keadaan saat diriku begitu sibuk dengan urusan dunia yang melelahkan, hingga mengorbankan kebiasaan akhiratku. Alasannya sangat sederhana. Aku lelah. Aku lelah sehingga tidak kuat untuk bangun atau menggerakkan diri menjalankan ibadah-ibadah utama yang memang sulit untuk diaplikasikan oleh orang sibuk, lebih tepatnya orang sibuk yang terlena. Akibatnya, secara sadar atau tidak sadar, kita sedang menjauh dariNya. Sedikit-sedikit intensitas khusus bersamanya berkurang.
Aku memang hanya manusia biasa. Imanku masih fluktuatif sehingga aku bisa merasakan keadaan seperti ini tidak hanya sekali. Setidaknya, aku ingin selalu ada yang mengingatkan saat aku 'jatuh' sehingga aku kembali bangkit. Aku tidak ingin 'dipanggil' saat keadaanku sedang 'jatuh'.
Beruntungnya seorang muslim, setiap detik hidupnya bisa bernilai ibadah jika setiap perbuatannya diniatkan murni karena ALLAH. Tapi menurutku, bukan berarti pula ibadah ritual kita berkurang intensitasnya karena terlalu banyak diisi oleh kesibukan duniawi yang mengancam diri kita berpaling dariNya.
Silakan hidup sesukamu, namun ingatlah selalu tujuan hidup utamamu dan tetap berada dalam koridor yang benar. Sahabat/teman seiman merupakan kebutuhan penting untuk saling mengingatkan. Semoga kita selalu berada di lingkungan yang bisa mendukung kita untuk semakin dekat denganNya dalam keadaan seperti apapun.
Aku memang hanya manusia biasa. Imanku masih fluktuatif sehingga aku bisa merasakan keadaan seperti ini tidak hanya sekali. Setidaknya, aku ingin selalu ada yang mengingatkan saat aku 'jatuh' sehingga aku kembali bangkit. Aku tidak ingin 'dipanggil' saat keadaanku sedang 'jatuh'.
Beruntungnya seorang muslim, setiap detik hidupnya bisa bernilai ibadah jika setiap perbuatannya diniatkan murni karena ALLAH. Tapi menurutku, bukan berarti pula ibadah ritual kita berkurang intensitasnya karena terlalu banyak diisi oleh kesibukan duniawi yang mengancam diri kita berpaling dariNya.
Silakan hidup sesukamu, namun ingatlah selalu tujuan hidup utamamu dan tetap berada dalam koridor yang benar. Sahabat/teman seiman merupakan kebutuhan penting untuk saling mengingatkan. Semoga kita selalu berada di lingkungan yang bisa mendukung kita untuk semakin dekat denganNya dalam keadaan seperti apapun.
Komentar