Sidang Tesis / Ujian Tertutup di IPB


Pada akhirnya, aku baru bisa memberikan draft tesis sehari (atau dua?) setelah Semhas. Akhirnya, dosbingku memundurkan jadwal sidang seminggu dari rencana awal. Sudah kepepet waktu, drama kehidupan masih terus mengiringi. Sampai akhirnya dihadapi pada 2 pilihan. Maju terus dengan kecepatan 200 km/jam atau perlambat dan mungkin kamu bisa lebih tenang dan punya lebih banyak waktu.

Aku berada pada pilihan mempertahankan paper awal atau membuat paper baru. 22nya ada resikonya masing-masing. Aku memilih yang lebih simple, yaitu membuat paper baru. Dengan begitu, nilai publikasiku lebih rendah menggunakan paper baru. Jangan ditanya kenapa ini lebih simpel. Aku tidak ingin mengingat-ingatnya lagi sebenarnya. Akhirnya, paper yang kubuat adalah bersumber dari makalah Semhas yang belum dipublikasikan. Walau sudah ada bahan, tetap saja butuh waktu untuk menyesuaikan dengan format jurnal yang akan disubmit. Pada part ini, aku tidak ingin terlalu banyak sharing masalah yang kuhadapi. Terlalu pahit untuk dikenang kembali. #cie

Baik. Aku ingin berterima kasih sekali buat Yuyun yang sudah mendampingiku di hari H selama persiapan hingga akhir. Walaupun sehari sebelumnya dia sempat bilang ada kemungkinan gak bisa datang karena sedang sakit, Alhamdulillah esoknya dia sembuh setelah malamnya makan makanan bergizi. Haha. Belum lagi drama hujan saat di pom bensin dalam perjalanan akan ke kampus yang akhirnya aku naik Grab dan Yuyun membawakan motor ke kampus. Kukira dia bakal menunggu sampai hujan reda. Ternyata, dia pakai jas hujan menerobos hujan untuk bisa menyusulku sebelum mulai sidang. Huhu. Sungguh terharu. Hehe.. Aku sudah wanti-wanti Yuyun untuk selalu ada dari awal hingga akhir, bahkan saat waktu keluar menunggu pengumuman sidang. Aku bercandai supaya dia memimpin do'a bersama selama berlangsungnya sidang. :D

Sidang berjalan lancar. Ya, sangat lancar bagi penguji, pembimbing, dan moderator mengkritik tesisku dan memberikan pertanyaan2 yang kurasa sangat tidak puas dengan jawabanku. Selama menunggu pengumuman, aku ingin menangis karena tidak yakin dengan apa yang telah berlalu selama proses sidang. Tapi, teman-temanku menenangkan supaya tidak menangis dulu. Yah, untung sudah terbiasa menahan tangisan jadi air matanya bisa ditarik lagi. #eh

Alhamdulillah wa syukurilah, moderator mengumumkan bahwa aku lulus dengan nilai yang di luar dugaanku. Aku merasa beliau-beliau memberikan nilai yang terlalu tinggi dibandingkan apa yang kulakukan selama sidang. Allahu Akbar. Terima kasih Ya Allah, Engkau mudahkan sidang yang berlangsung kurleb 1,5 jam dengan bapak-bapak ini. 

Jadi, waktu sidangku ini termasuk cepat dibandingkan dengan sidang2 yang biasanya berlangsung sekira 2 jam. Mungkin salah 1 faktornya karena sidang dimulai jam 3 sore. Selain itu, penguji memang hanya sedikit mengajukan pertanyaan. Dari waktu yang diberikan 30 menit (malah dapat info dari orang lain seharusnya 40 menit), sepertinya hanya digunakan 10-15 menit. 

Aku juga mau berterima kasih banget buat teman-teman yang sudah menyempatkan hadir. Teman2 TIP: Yuyun, Anitsa, Astri, Kak Fitri, Junervin. Teman2 Magister Pure It: Intan, Faiz, Ica, Moli, Nopal, Mary (nyampe selempang dan kadonya, haha). Padahal belum pernah kenal dan ketemu sebelumnya sama Ica dan Moli. ^^' 
Makasih juga buat teman2 TIP, Magister Pure It, dan semuanya yang gak bisa disebutin satu2 buat ucapan, semangat, do'a, juga hadiah (#eh) yang diberikan 
Semoga Allah mudahkan langkah-langkah kalian semua dalam menyelesaikan studi di IPB ini dan urusan-urusan lainnya. Aaamiiin. I love you, all. :*

Fyi banget nih buat yang belum tahu (karena aku sendiri baru tahu di akhir-akhir setelah sidang juga), kalau ternyata tesis alias sidang itu bernilai 4 sks namun tidak memiliki nilai. Jadi, kita hanya perlu lulus. Tapi, di akhir sidang juga diberikan nilainya. Mungkin juga berpengaruh untuk status cumlaude(?). Ohya, buat kalian yang ingin mengusahakan cumlaude, lebih baiknya lagi cari info dulu ke pasca, ya aturannya seperti apa. Sepengetahuanku, syaratnya adalah nilai A untuk semua MK di bawah pasca (Kolokium, Publikasi, Semhas, Tesis) dengan masa studi maks 2,5 tahun. Please make sure pada surat edarannya, minta ke loket pasca.

Well, aku termasuk yang gak bisa cumlaude karena nilai publikasi B. Tapi ya sudahlah, cumlaude bisa menjadi salah satu jalan untuk mencapai kesuksesan, namun kesuksesan dapat tetap diraih tanpa status cumlaude, kan? :) #berusahamenghiburdiri haha.

Setelah sidang, hati belum bisa tenang nih, guys. Kenapa? Karena harus revisi. Tanggal kelulusan kita adalah tanggal kita menyerahkan final tesis ke loket pasca yang sudah ditdt pembimbing. Selama masa revisi, kita harus berkoordinasi dengan penguji, pembimbing, dan moderator. Alhamdulillah, aku waktu itu dapat penguji Bapak Prof. Dr. Slamet Budijanto yang baik bangeeetttt. Bapaknya ini adalah WaDek Fateta bidang sumberdaya, kerja sama, dan pengembangan. Bapaknya fast response banget dihubungi lewat wa (jauh banget sama dosbing sendiri yang bisa berhari-hari gak dibaca #eh). Pertanyaan selama sidang sedikit tapi sangat kritis. Walaupun jawabanku sepertinya gak ada yang memuaskan, tapi tetap memberikan apresiasi nilai yang bagus. Udah gitu, perbaikan tesisnya di-ok-in aja dong. T_T
Sebelumnya sempat sedih karena gak jadi diuji sama Pak Meika, ternyata Allah gantikan dengan yang baik juga. So baper sama kebaikan Allah SWT. T_T

Okey, jadi revisi tesis ini maksimal 3 bulan dari tanggal sidang ya, guys. Kalau lebih, harus sidang lagi gitu katanya. Karena aku waktu itu diburu waktu juga untuk bisa tidak perlu bayar SPP, jadi 31 Agustus 2019 menjadi batas akhir dan mau gak mau harus dikumpulin. Yaa.. Walaupun drama masih terus berlanjut guys, bahkan hingga hari H pengumpulan final tesis. Tapi lagi2 gak mau diinget2 ah. Nulis gini aja sudah mengingatkan dengan sendirinya. Haha.

Well, gak lupa makasih juga buat orang tua dan keluarga yang sudah mendo'akan dari jauh. Do'a mereka juga yang Allah kabulkan sehingga semuanya bisa terselesaikan dengan baik. Alhamdulillah..

Ohya, btw, bagi yang sidang setelah tanggal 13 Okt 2019, gelarnya jadi M.T. Jadi, aku adalah satu-satunya lulusan TIP 2017 dengan gelar M.Si. Nah, siapa suruh kan cepat-cepat lulus. Gelar namanya jadi gak panjang dan lebih bervariasi, kan. Haha.

Buat kamu yang masih berjuang, semangat! Sedikit lagi. GWW (and wedding dais #eh) is waiting for your graduation. <^o^> 

Well, berikut step by step untuk melangkah ke sidang setelah semhas, ya.
  • Minta berkas ke prodi
Berkas meliputi formulir pendaftaran sidkom dan sidang. Jika perlu, juga dengan form klaim publikasi. Kalau aku dulu formulirnya diisi-isi aja dulu bagian yang sudah bisa diisi. Jadi, sewaktu-waktu mendapat kesempatan untuk disetujui oleh dosbing, bisa langsung sodorkan formulirnya untuk ditandatangani. Berkas untuk sidang ditdt prodi lalu diserahkan ke loket pasca. Ada juga persyaratan dari prodi seperti form bebas lab dan poster tesis. Tapi keduanya ini bisa nego untuk menyusul setelah sidang. Buat yang dari TSI juga harus melengkapi form tsb. Katanya sih dulu pernah ada kasus makanya jadi wajib juga untuk anak TSI. Dan, sebagai bukan anak lab basah, maka saya tidak mengenal laboran-laboran lab yang banyak itu kan. Haha. Dalam hal ini saya berterima kasih sama Andi Reza yang sudah menemani keliling mencari tdt. Jadi, saran saya sih minta tolong ke anak lab yang tau nama-nama laboran. Kebetulan Andi S1 TIN juga. Jadi, sudah tau ruangan-ruangan laboran. Alhamdulillah, waktu itu aku dipermudah juga dengan adanya laboran yang ketemu-ketemu di perjalanan. Karena Andi tau muka, jadi lebih cepat juga dapat tdtnya. Beberapa laboran juga suka nongkrong di suatu tempat gitu. Jadi, jangan berpatokan pada ruangan kerjanya saja. Untuk poster A4 juga dibuat seadanya aja, kok. Hihihi.
  • Klaim status terbaru publikasi
Status publikasi menjadi final ketika sidang. Jika ada status terbaru dari publikasi kamu dibandingkan saat mendaftar Semhas, maka dapat dilakukan klaim untuk perubahan nilai. Saat sidang, nilai-nilai sudah final, ya. Tahu kenapa? Yup, karena nilai sidang hanya L/BL (lulus/belum lulus) sehingga tidak akan mempengaruhi IPK akhir.
  • Tentukan jadwal sidkom dan sidang, serta dosen penguji
Sidkom S2 sebenarnya cukup 2x. Namun, kemarin aku sampai 3x karena kata Pak Chandra sidkom aja. Hehe. Jadi, misal dosbingnya mau ya mending sidkom aja. Tapi aslinya 2x pun cukup. Lagian sidkom itu menjadi latihan kolo/semhas/sidang juga. Pertanyaan-pertanyaan dari dosbing bisa jadi menjadi pertanyaan yang ditanyakan oleh penguji. Tapi, bisa jadi juga sidkom dan hari H sangat berbeda. Hahaha.
  • Minta tanda tangan pembimbing dan penguji
Oleh karena form sidang harus ditandatangan oleh semua pembimbing dan penguji, maka berburu tdt ini pasti dilakukan. Alhamdulillah waktu itu aku dapat penguji yang fast response banget wa-nya.
  • Daftar sidang ke loket pasca
Perhitungkan waktu untuk ini juga, ya. Kalau gak salah, standarnya 7 hari kerja deh. Namun, dalam kondisi mendadak, bisa juga sih jadi lebih cepat. Kayak aku kemarin. Tapi ya jadi capek sendiri gitu cek-cek ke loket. Yaa.. Namanya juga perjuangan kan. Hihihi...
  • Ambil undangan sidang dan berikan kepada yang bersangkutan
Inilah yang diambil dari loket pasca untuk diberikan pada yang bersangkutan ya, yaitu prodi (sebagai moderator), pembimbing, penguji, dan diri kita sendiri. Jangan sampai diri sendiri tidak hadir, ya. Haha.
  • Sebarkan draft tesis
Supaya efektif dan efisien, alangkah baiknya undangan dan tesis sekalian ngasihnya jadi gak bolak/ik gitu. Tapi, waktu itu aku undangannya nyusul karena baru dikasih H-1. Haha. Draft tesis sendiri tidak ada batas maksimal kapan diberikan. Namun, baiknya diberikan H-7. H-3 itu udah mepet banget, sih. Tapi kalau dosen yang emang sibuk dan tipe pasti dilihatnya juga mepet2, H-3 gak masalah menurutku. Karena pasti sama aja dicek-nya mungkin H-1. Hihi. Draft tesis kita sendiri yang memberikan pada yang bersangkutan ya, yaitu prodi, pembimbing, penguji, dan diri sendiri. Jangan kayak aku, saking mager nge-print (tidak untuk dicontoh), bawanya draft yang bukan final. Jadi sempat parah gitu waktu sidang. Syukurnya hanya 1x aja dibutuhkan buka2 draft tesis itu karena waktu itu ada typo di halaman tertentu. Jadi kita harus punya print draft untuk diri sendiri ya.
  • Good Luck on your day!
Be prepared ya! Siapin mental, siapin badan dan pikiran yang fit, yang paling penting DO'A. Do'a dari diri sendiri dan orang lain. Jadi inget kata guru SMA dulu waktu mau UN. Disuruh bikinin minum orang tua. :D Kalau lagi merantau, mungkin bisa melakukan amal-amal lainnya yaa. :)
  • Selesaikan hutang berkas ke prodi (form lab dan poster)
  • Revisi dan konsultasi final tesis
Catat semua revisi-revisi selama sidang. Untuk moderator, biasanya minta tabulasi daftar revisi gitu. Atur waktu sebaik mungkin kalau dipepet waktu.
  • Minta tdt pembimbing dan prodi
Jika sudah final, saatnya minta tdt. Minta ke pembimbing dulu, lalu ke prodi.
  • Serahkan final tesis ke loket pasca 
Final tesis sudah dijilid, ya. Buat minimal 4 rangkap, yaitu untuk prodi, 2 pembimbing, dan perpus. Karena pengalaman S1 print skripsi gak kepake juga, jadi aku gak cetak untuk diri sendiri. Lebih 1 rangkap rencananya mau buat Pemda Pemalang (ntah kapan diberikan). Alangkah baiknya kalau gak dipepet waktu. Dampaknya adalah terhadap harga jilid. Haha. Waktu itu aku dapat harga 45K/tesis di xxx (mendadak lupa namanya, yang posisinya pas di deket pengkolan berlin). Disitu menerima jilid sampai malam untuk jadi esok paginya. Satu tempat lagi yang lebih murah adalah xxx (ea, lupa juga). Disitu 30K standar (esok jadinya), ekspres kalau gak salah 40K. Kayaknya orang2 pada kesitu deh. Waktu itu aku sore mau jilid kesana udah full booked. Kalau mau, di harga 60K itu juga jadinya siang. Kirain udah gak ada tempat lain, sampai akhirnya nemu yang di pengkolan berlin itu. Dia ada cabang di bara juga katanya. Jadi gak sampai kudu ke gundaling/tempat yang nun jauh, sih.
  • Serahkan final tesis yang sudah ditdt dekan kepada ybs
Serahkan kepada ybs, yaitu prodi, pembimbing, dan perpus. Ada form bukti penyerahan tesis yang harus ditandatangani oleh ybs. Pada saat penyerahan ke perpus, di loket depan kita mengurus non-aktif anggota perpus. Cetak tesis sendiri diberikan di lantai 2 ada ruangan khusus di sebelah kiri setelah naik tangga. Siapkan softcopy di flashdisk juga tidak apa-apa (tidak harus di CD). Soalnya nanti petugas hanya akan mengambil file dan memberikan kembali kepada Anda CD tersebut.
  • Ambil SKL
Form bukti penyerahan tesis diminta untuk pembuatan SKL. Jika butuh translate, bisa dilakukan dengan memberikan fotokopi SKL, transkrip, dan abstract
  • Daftar wisuda
Daftar wisuda dilakukan secara online. Jika sudah ada SKL, pendaftaran dapat dilakukan dengan melengkapi berkas dan memberikan berkas tsb ke studio foto. Be prepared yaa make-up untuk foto pas fotonya. Hehe. Di studio disediakan jas, kemeja, dan dasi untuk dipinjam saat berfoto. Ohya, 1 hal lagi yang ingin kusampaikan. Penting buat orang seperti aku yang punya pengalaman kerja namun biaya S2 sendiri. Hihihi. Jadi, saat daftar wisuda kalau gak salah ada form yang perlu diisi menanyakan pengalaman kerja. Aku gak tahu itu buat apa jadi diisi aja. Ternyata, itu berpengaruh pada asal instansi saat pemanggilan nama saat wisuda. Aku baru sadar itu ada pengaruhnya setelah melihat video wisuda GWW Channel. Tapi, aku juga tidak berikhtiar untuk meminta pengubahan data sebelum hari-H. Aku sempat mencoba pada saat hari-H, sih. Tapi ternyata hanya diganti di kertas petugas yang mengecek jumlah wisudawan yang hadir saja, tidak diganti yang untuk ditampilkan di layar. Sehingga, nama perusahaan tempatku bekerja sebelumnya jadi tercantum. So, akan disebutkan (namamu) dari (instansi tsb) gitu. Yaaa sudahlah yaa. Sudah terjadi. Haha. Kalau ada teman sejawat yang juga sedang mengurus segalanya, lebih enak. Aku kemarin ngurus sendiri. Ngurus sendiri, wisuda sendiri juga dari 1 angkatan :( Yaa jadinya ada beberapa miss yang bikin ga enak juga. Kemarin sempat tanya-tanya ke angkatan atas yang lagi ngurus juga. Tapi agak terlambat memulai komunikasi. Haha. Kalau ada teman, bisa saling mengingatkan.

  • Finally, Congrats on your graduation!



Komentar

Most viewed

Psikotes dan interview HRD di perusahaan farmasi (berbeda dengan yang pertama)

Kajian Asma'ul Husna - Al Qahhar

My first job