Curug Citambur, Kab. Cianjur

Halooooo...

Setelah sekian lama berwacana liburan, akhirnya sekitar H-3 diputuskan untuk refreshing ke Curug Citambur. Curug ini terletak di perbatasan Kab. Cianjur dan Kab. Bandung, tapi masuk wilayah Kab. Cianjur.

Awalnya rekomendasi lokasi ini diajukan oleh Fadly. Kemudian, kami melakukan googling terlebih dahulu untuk mengetahui seperti apa Curug Citambur itu dan bagaimana cara menuju kesana.

Dari sumber yang kami peroleh, ternyata jalan menuju lokasi penuh dengan tantangan karena banyak jalan rusaknya. Oleh karena itu, tidak disarankan menggunakan kendaraan semacam sedan atau kendaraan yang tidak direlakan untuk melewati track cukup ekstrim.

Meeting point awal di Salman, tepatnya di Jalan Gelap Nyawang (meeting point favorit). Liburan kali ini diikuti oleh 14 orang; 11 orang berangkat dari Salman dengan 2 mobil, 1 orang dijemput di Kopo, 2 orang naik motor (ketemu di Ciwidey). Kami berangkat dari Salman dengan 2 mobil, yaitu Kijang kapsul dan Jeep.

Kami start dari Pasteur itu sekitar jam 7 pagi. Ternyata eh ternyata, perjalanan cukup macet, dari daerah Kopo hingga Ciwidey. Jalan menuju lokasi ini seperti kalau kita mau ke Situ Patenggang. Namun, saat menemukan pertigaan segitiga, kami mengambil jalan yang kanan. Jalan ke kiri adalah jalan menuju Situ Patenggang. Kami janjian dengan Fadly dan Hadi yang naik motor di sekitar sini. Ketika bertemu dengan pertigaan segitiga ini, kami memang sempat ragu, maka kami pun berusaha menelepon Fadly. Eh, HPnya gak aktif. Setelah dicoba-coba telepon lagi, akhirnya nyambung. Ternyata mereka mengambil jalan ke kiri dan sempat kehilangan sinyal setelah cukup jauh berlalu. Akhirnya, mereka kembali ke bawah untuk mencari sinyal. Setelah berhasil menghubungi Fadly, kami pun bertemu terlebih dahulu di masjid terdekat. Rombongan satunya menunggu di pertigaan tadi. 

Rombongan yang menunggu di pertigaan mendapat info kalau ke Curug Citambur belok ke kanan dari pertigaan itu. Kami pun mengambil jalan tersebut. Navigator geng Kijang, Yanwar Rajib menjalankan google maps. Di google map terlihat lokasi sudah dekat tapi kok gak nyampe nyampeee. Ketika sudah semakin mendekat perbatasan dengan Kab. Cianjur, kami bertanya-tanya pada orang-orang yang lewat di jalan. Seperti kubaca di blog orang, kalau sudah masuk daerah sana, orang-orang udah pada ngerti dimana itu Curug Citambur.

Ternyataaaaaa dari daerah situ sampai ke lokasi masih jaauuuuuhhhhhhh. Daaaan.. Jalannya rusak-rusak pula. Kalau ini sih udah baca juga dari review orang. Makanya yang mobilnya sedan gak diperkenankan untuk pakai mobilnya daripada pulang dari sono nangis darah. :p

Kami sampai di lokasi sekitar jam stgh1. Dari pintu masuk Selamat Datang, masih masuk lagi ke dalam lumayan kalau jalan kaki. Theeenn.. Taraaaaaaaa..!! It's Citambur Waterfall.


Cukup terbayar lah yaa. Katanya dahulu suara airnya lebih deras, bur bur bur gitu, karena itulah diberi nama Citambur. Ketika angin berhembus cukup kencang, air terjun terbawa hingga membuat kita yang berada dekat situ terciprat. Bahkan ada kalanya sempat hujan dan kami bingung itu air dari langit atau curug.

Ceritanya kami piknik dengan bekal yang dibawa oleh jurangan Manjabal. Kami menaiki sebuah bukit cukup tinggi dan gelar tikar disana. Pemandangan dari bukit ini seger banget. Objek yang cocok untuk cuci mata. Apalagi banyak cowo-cowo ganteng. #ups #jagahati

Seusai makan, kami menuju mushala untuk shalat. Bada shalat, beberapa dari kami (sisanya pada mager) naik lagi ke dekat curug untuk foto bersama. Gerimis sempat mengguyur kembali hingga akhirnya sebagian dari kami mengeluarkan payung.

Oops. Hujan yang semakin deras rasanya seperti meminta kami untuk segera beranjak. Kami pun bergegas turun dan kembali ke parkiran untuk pulang. Waktu menujukkan sekitar jam setengah 3 sore. Hujan semakin menderas dsn medan jalanan becek. Geng Kijang sempat cukup lama slip ban. 2 lelekong selain MP sebagai pengendara pun harus keluar untuk berusaha mendorong mobil keluar dari perangkap. Finally, good job bro.

Perjalanan pulang melewati jalanan yang subhanallah kini jauh lebih menantang karena hujan deras mengiringi. Rasanya iba sekali pada kijang yang berjuang membawa kami.

Setelah keluar dari jalanan yang super menantang, ternyata kami masih harus menghadapi tantangan selanjutnya, yaitu kemacetan parah banget sekali. Sekitar 3 jam kami benar-benar stuck tidak bisa maju maupun mundur. Untuk mengisi waktu, bahkan kami sempat numpang bakar sosis yang kami bawa sendiri di warung pinggir jalan.


Disini kami juga belajar untuk tidak sompral. Ada yang bilang kalau kayak gini nyampe rumah jam12 lah. Aduh. Hingga sudah malam pun kami masih berada di ciwidey. Kayaknya Fadly dan Hadi yang pakai motor sudah bobo cantik di rumah masing-masing. Bayangkan, bagaimana parah kemacetan saat itu. Info dari radio ada bus mogok di sekitar daerah kawah putih. Bahkan MP sempat mengirim SMS ke radio Elsinta tapi gak ditelepon juga sih. Haghag. Gak lama setelah mengirim SMS itu, jalanan mulai lancar.

Aku udah gonta ganti posisi ampe berapa kali dah untuk mencari posisi terbaik (untuk tidur). Haghag.

Finally, I arrived at home about 12 am. Rasanya aku bisa sampai Pemalang dalam kondisi lancar. -_-

Alhamdulillah, besoknya masih libur, jadi kami bisa istirahat sejenak memulihkan tenaga untuk kembali beraktivitas normal.

Tiap habis liburan, pasti jadi ketagihan. Kami pun bersiap untuk planning bulan depan di waktu ada tanggal merah 3 hari.

So, nantikan petualangan kami selanjutnya, ya. ^^

Want to join with us?


Komentar

Most viewed

Psikotes dan interview HRD di perusahaan farmasi (berbeda dengan yang pertama)

My first job

Kajian Asma'ul Husna - Al Qahhar