Motivation in First Biochemistry Lecture


Kuliah perdana biasanya banyak diberikan motivasi oleh dosen. Yah, kurasa itu memang penting untuk men-charge kembali semangat di awal semester. Kali ini, Pak Zeily memberikan banyak pembelajaran di kuliah perdana biokim.

Setiap manusia dilahirkan LUAR BIASA!

Pernahkah Anda melihat orang buta kesandung?
Klo saya, melihat orang lihat kesandung sering.
So, siapa yang sebenarnya lebih baik??

Ketika mendengar ini, sempat berpikir, “Iya juga, ya.”
Orang buta bukan berarti tidak beruntung. Semuanya tergantung. Jika orang buta maupun orang lihat bisa mensyukuri pemberian ALLAH padanya,  maka ia telah menjadi orang yang baik dan benar. Orang lihat memang bisa melihat seperti apa dunia ini. Namun, di sisi lain, ia harus mempertanggungjawabkan akan penggunaan matanya di akhirat kelak. Orang buta memang tidak dapat melihat dunia, tapi ia tidak diminta pertanggungjawaban akan matanya kelak.

Pernahkah kamu memikirkan tentang kebutuhan makanan untuk seluruh penduduk Indonesia setiap tahunnya?
Berapa gram nasi yang kamu makan setiap hari?


Haha.. Mungkin kebanyakan dari kita akan menjawab tidak pernah menghitung bahkan untuk mengira-ngiranya sekalipun.
Kata bapak nih, rata-rata setiap orang butuh 1 kg beras per 3 hari.
Jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta orang.
Berarti, dalam setahun, beras yang dibutuhkan adalah
(1/1000.250 juta.365 hari.1 kg/3hari) ton = ~30 juta ton beras.
Ketika jadi, nasi, 30% massa beras hilang, maka jumlah nasi dibutuhkan adalah
30 juta.100/70 ton.

Wow!! Untuk yang ingin menjadi presiden atau berkecimpung di pemerintahan, memang sudah seharusnya nih memikirkan yang seperti ini. Karena presiden terutamanya bertanggungjawab akan kebutuhan pangan warganya. Itu baru dari segi pangan, belum hal-hal lainnya yang juga menjadi tanggung jawab pemerintah.

Ilmu itu selalu berkembang, maka kita pun harus selalu mengikuti perkembangan zaman. Ada kalanya suatu penemuan bisa dipatahkan oleh suatu penemuan baru. Dengan begitu, berarti penemuan lama tidak berlaku lagi. So, upgrade our knowledge is so important. Contohnya, waktu SMA kita tahu bahwa 1NADH=3ATP. Namun, penemuan terbaru mengatakan bahwa 1NADH=2,5 ATP. (Wow, saya saja baru tahu. Ini benar-benar menyadarkan saya betapa kurangnya ilmu saya.)
Penemuan terbaru ini bisa saja benar, bisa saja salah. Jika ditemukan lagi suatu penemuan lain, maka penemuan lama menjadi tidak berlaku lagi.

Ya, penemu juga manusia. Bisa berbuat salah. Semua kebenaran akan terungkap di akhirat kelak.

Pak Zeily punya banyak pengalaman berharga selama di Jepang. Diantaranya:

1.       1. Di Jepang, gaji jabatan paling tinggi di suatu tempat dengan jabatan terendah bedanya tidak lebih dari 6 kalinya. Jadi, misalnya seorang tukang sapu gajinya sejuta, maka gaji rektor 6 juta. Dengan begitu, tingkat kesenjangannya tidak tinggi. Tapi, di Indonesia, tingkat kesenjangannya bisa sangat tinggi.

2.      2.  Ekonomi di Indonesia tidak stabil. Klo di Jepang stabil. Jajan baso di Jepang sekarang misalnya harga 500 yen, dengan 5 tahun kemudian juga masih tetap 500 yen. Di Indonesia, jangankan 5 tahun, beberapa bulan saja harga-harga sudah pada naik.


3.       3. Keamanan di Jepang sangat terjamin. Pak Zeily punya pengalaman ketinggalan tas di kereta. Setelah melapor pada petugas, hanya 5 menit kemudian beliau menerima informasi tasnya telah ditemukan dan dapat diambil di suatu stasiun. (Wow, hanya sekitar 5 menit sudah bisa ditemukan.) Ketika mengambilnya pun, tidak perlu KTP dll. Hanya ditanya, “Ini tas bapak?” langsung dikasih saat kita bilang ya. Betapa tingginya kepercayaan warga Jepang terhadap seseorang.

Di Indonesia, kita mungkin patut sangat khawatir jika tas kita sudah hilang. (Saya kira, mungkin itu juga yang menyebabkan orang Indonesia sering negative thingking.)

4.      4.  Jepang memiliki budaya yang sangat baik.
Apakah Anda marah jika dibilang bodoh? Kalau dibilang malas?
Orang Jepang justru tidak marah jika dibilang bodoh. Namun mereka akan sangat marah dibilang malas. Karena malas berhubungan dengan perilaku. (Iya juga, sih. Sudah seharusnya sikap malas itu kita hilangkan.)


Punya tujuan, yang berat akan menjadi ringan.

Apa tujuan hidupmu?

Ketika kita punya tujuan, kita berusaha maksimal mencapai tujuan tersebut, maka segala sesuatu yang berat akan terasa ringan. Sebaliknya, jika tidak punya tujuan, maka sesuatu yang ringan pun akan terasa berat. Mari kita renungkan tujuan-tujuan hidup kita, pikirkan jalan untuk mewujudkannya, pantang menyerah!

Orang Jepang sukses dengan menggunakan 12 jam kerja. Orang Korea lebih lagi, 15 jam! Oleh karenanya Jepang dan Korea maju. Mereka memanfaatkan etos kerja.

So, kuliah jam 7 pagi seharusnya bukan menjadi penghalang jika ingin suskes. Right? ;)

Dengan Pak Zeily, tidak ada toleransi terlambat baik untuk Pak Zeily maupun mahasiswanya.
Ini adalah peraturan kuliah dengan Pak Zeily yang WOW!
Kehadiran MUTLAK 100%, kuliah dimulai tepat waktu, tidak ada yang keluar masuk selama kuliah.
Setiap dosen punya style yang berbeda dalam kuliah. Biasanya dosen selalu berada dalam kelas memberikan materi. Masa, kita menahan ke toilet selama itu saja tidak bisa? Selain itu, jika keluar kelas, bukankah kita akan ketinggalan ilmu-ilmu berharga yang mungkin keluar saat kita meninggalkan kelas?

 Berdoa ‘seperti anak kecil’.

Saya merasa kembali diingatkan untuk berdoa secara spesifik. Contohnya, ‘’Saya ingin uang 500 juta esok hari.”
Bukan hanya sekedar berdoa ingin menjadi orang kaya, ingin punya banyak uang. Kalau dipikir-pikir ia juga, itu semua kan relatif. Misalnya, kita berharap dihindarkan dari api neraka. Bukankah sekarang juga ALLAH telah mengabulkan doa kita? Mungkin kita menjadi tidak menyadarinya karena pikiran kita kurang meluas.

Mungkin itu beberapa ilmu yang telah saya dan teman-teman peroleh di kuliah perdana Biokim dengan Pak Zeily. Sisanya sudah berhubungan dengan materi kuliah. Namun, tetap ada ilmu-ilmu umum yang terkandung di dalamnya. Woh, ini membuatku semakin cinta dengan Biokim :D

Komentar

Most viewed

Psikotes dan interview HRD di perusahaan farmasi (berbeda dengan yang pertama)

Kajian Asma'ul Husna - Al Qahhar

My first job