Ini mengajarkanku kedewasaan

Semakin dewasa, kita akan semakin belajar akan arti kehidupan.
Dapat dipastikan, di usia yang telah menginjak dewasa ini kita pernah mengalami kekecewaan maupun kesedihan yang mendalam.

Aku pun pernah merasakannya.
Betapa dalamnya rasa sedih dan kecewa itu membuatku down untuk waktu yang cukup lama.
Bahkan lingkungan pun ikut merasakannya.
Setelah kupikir-pikir, ini terjadi karena kesalahanku. Kesalahanku menyebabkan peristiwa yang berakhir dengan kesedihan dan kekecewaan ini bisa terjadi. Aku merasa telah berbelok dari jalan yang seharusnya kulalui. Dan peristiwa inilah yang mengingatkanku, menyadarkanku bahwa aku telah salah mengambil jalan.

Orang yang beruntung adalah yang hari-harinya selalu lebih baik dari hari sebelumnya. Kesedihan dan kekecewaan bukan untuk diratapi. Orang yang dewasa tidak akan melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Biarlah masa lalu yang buruk menjadi pembelajaran berarti untuk masa depan yang jauh lebih baik.

Aku belajar untuk sabar. Aku belajar untuk memaafkan diri sendiri. Aku belajar untuk bertaubat dengan sebenar-benarnya, menghindari terjadinya kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

Sejak awal penelitian Tugas Akhir, aku selalu melakukan kesalahan dalam setiap proses penelitian yang baru kulakukan. Aku sempat sedih dengan kesalahan-kesalahan baru yang terus kulakukan. Namun aku menyadari, inilah saat aku salah. Ke depannya, aku tidak boleh melakukan kesalahan yang sama lagi. Setiap orang akan lebih berhati-hati dan lebih teliti dalam melakukan hal yang sama untuk menghindari kesalahan yang sama.

Kini, kita merasakan arti hidup yang sebenarnya. Satu kata sederhana namun bermakna sangat dalam.
Sabar.

Kesabaranmu diuji ketika ingin marah. Kesabaranmu diuji ketika beribu kegagalan terus terjadi. Tahan amarahmu. Terus berusaha, Tuhan sedang menguji sampai kapan kau bersabar dalam kegagalan sebelum keberhasilan itu datang.


Komentar

Most viewed

Psikotes dan interview HRD di perusahaan farmasi (berbeda dengan yang pertama)

Kajian Asma'ul Husna - Al Qahhar

My first job