Who is her? What is it?

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Aku punya seorang sahabat sejak masuk SMA dan hingga tulisan ini dibuat persahabatan kami masih erat. Dialah sahabat pertamaku di SMA yang hingga sekarang masih menjadi sahabat dekatku. Dia pula yang menjadi salah satu jalan bagiku untuk hijrah. Dia pula sahabat SMAku yang pertama kali dikenal oleh kedua orang tuaku, termasuk orang tuanya.

Jika kau tanya apapun tentang dia padaku, hmm sepertinya aku bisa menjawabnya. Aku banyak belajar darinya. Aku tak peduli dia menganggapku apa, yang pasti dia adalah one of my special friends in my life. Salah satu ciri khasnya adalah suka bilang "Semangat!!" (jadi ingat drama Full House ya -.-) yang sekarang sudah jarang banget tuh bisa kudengar darinya. Hoghog. Sudahkah kau dapat menebak siapa dia? ^^

Salah satu hal yang kuingat darinya adalah perannya dalam hijrahku. Awalnya aku mengenalnya karena kami sekelas, kemudian kami bersama lagi di sebuah ekskul yang hingga sekarang pun memiliki arti yang besar dalam hidupku. Kau mungkin sudah bisa menebak ekskul apa itu.

Sepertinya karena itulah kami menjadi semakin dekat. Aku memang bukan orang yang mencerminkan pribadi anggota ekskul tersebut yang seharusnya, terutama dari segi penampilan. Hmm.. mungkin karena itu pula dia tergerak untuk membantuku hijrah yang merupakan bukti bahwa ia peduli padaku. Aku bukan hanya ikut ekskul ini. Aku juga mengikuti ekskul yang 'hobi gue banget', dan ekskul inilah yang menjadi prioritas utamaku. Beberapa kali dia mengajakku untuk ikut menjadi titik yang membentuk sebuah lingkaran dan kutolak karena bentrok dengan kegiatan lain.

Selalu ada hikmah di balik sesuatu. Jika kau bertanya pada seseorang mengenai ciri-ciri fisikku, keyakinanku limit mendekati 100% bahwa orang itu akan bilang satu kata yang tak mungkin terlewat bahkan mungkin merupakan kesan pertama jika orang bertemu denganku, "kurus". Aku rasa karena ini pula aku tidak suka memakai baju terbuka, lebih tepatnya lengan pendek. Sejak suatu waktu itulah aku seringkali mengusahakan untuk memakai baju lengan panjang. Yaa... kecuali kalau pakai seragam. Tapi aku termasuk yang suka pakai jaket. Hoh apalagi Bandung itu dingin, terutama buat orang baru sepertiku.

Benakku menggambarkan masjid berwarna hijau. Lantai bawah masjid itu berbentuk kotak, di dalamnya ada sebuah cermin. Ketika itu aku sedang bercermin di depannya. Lalu, seorang perempuan cantik bertanya, "Tik, kapan pakai kerudung?" Wah, aku lupa saat itu tepatnya menjawab apa, Namun aku sangat ingat dengan pertanyaannya. Bahkan keyakinanku mengatakan isi pertanyaan tersebut persis dengan yang kutulis. Seingatku, jawabanku intinya mengatakan bahwa aku sedang belajar, sekarang aku suka memakai baju lengan panjang. Untuk bawahan, dapat kau pastikan aku tidak pernah pakai rok mini sejak SMA ~.~

Sepertinya bukan hanya sekali dia menanyakan pertanyaan itu. Sebuah pelajaran yang kudapat, kurasa itulah salah satu bukti kepedulian pada seorang teman atau sahabat, bahkan keluarga sebagai orang tersekat kita. Sudahkah kita peduli pada si A? Bertanyalah pada diri kita sendiri, "Apakah kita sudah berusaha menyelamatkannya dari api neraka?"

Lalu, bagaimana aku bisa hijrah?
Pastinya tidak akan kubahas lengkap disini. Siapa yang tidak tahu dengan firman ALLAH,
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka.” (QS 13:11)
So, aku bisa hijrah ya karena aku berusaha untuk mendapat hidayahNYA. Alhamdulillah, hasilnya ALLAH memberikan hidayahNYA untukku dan umur hingga sekarang. Suatu hal yang patut disyukuri, karena tidak semua orang bisa mewujudkan niatnya karena masih diberi kesempatan alias umur. Sejak aku tidak lagi aktif di ekskul yang 'gue banget' itu, aku mulai menerima tawarannya dan aktif menjadi bagian dari titik-titik yang membentuk lingkaran di dalam masjid tersebut.

Lalu, bagaimana mungkin persahabatan ini masih bisa bertahan hingga sekarang? (~5 tahun)? Setelah kupikir-pikir, sepertinya jawabannya "because we love each other because of ALLAH, insya ALLAH". Maka, aku jadi memiliki sebuah kesimpulan. Kenapa ada pertemanan atau persahabatan yang tidak awet? Mungkin perlu dipertanyakan apakah kedua belah pihak saling mencintai karena ALLAH. Disini saya bold karena kurasa yang dibold memiliki arti penting. Jika hanya salah satu pihak masih kurang. Mungkin Anda pernah mengalami, berusaha mencintai sesorang karena ALLAH tapi ternyata tidak pula mengeratkan tali pertemanan atau persahabatan. Coba bandingkan dengan yang saling mencintai karena ALLAH. Fakta menunjukkan bahwa ikatan dengan yang berbeda tempat beraktifitas bisa lebih kuat dibandingkan dengan yang setempat beraktifitas. Cinta karena ALLAH bisa mengalahkan jarak yang memisahkan.

Apalah balas budi yang bisa kuberikan padanya. Aku hanya berharap persahabatan ini bisa awet hingga di jannahNYA kelak. Lagi-lagi dibold. Ya, agak aneh nampaknya jika jannah merupakan harapan yang hanya. Kuharap, dia bisa menjadi syafaat bagiku atau sebaliknya, dan harapan tertinggi adalah kita bisa sama-sama menjadi syafaat untuk keluarga kita, orang-orang yang kita cintai. Untuk ini berlaku buat semua saudaraku seiman siapapun itu. Aamiin Ya Rabbal 'alamin.
Semua itu menjadi hal yang sangat mungkin jika kita menyertai harapan kita dengan ikhtiar yang maksimal. Dan itu bisa dicapai jika kita berjuang bersama-sama. :) 
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: 
“Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Tirmidzi no.2081, ia berkata: “Hadits ini hasan shahih”)
Lewat tulisan ini aku ingin menyampaikan terima kasih banyak yang sedalam-dalamnya untuk sahabatku yang berarti besar dalam hidupku. Syukran jiddan. Jazakillahu khairan katsiraa. Aku tidak bisa membalas pun dengan yang sepadan. Semoga ALLAH SWT yang memberi balasan kebaikan berlipat buatmu, ukh. :)

Kalau kata lagu sih, "Tetaplah menjadi bintang di langit." Aku analogikan langitnya dengan hatiku. Tetaplah menjadi cahaya dalam kegelapan, tetaplah menjadi pengingat saat aku salah, tetaplah menjadi sahabatku. :)

So, have you can guess the answers of my questions in the title of this letter? ^.^


6 Syawal 1433H
pk 11.37 pm

Komentar

waiki mengatakan…
Elcy Pratiwi Hadi

Most viewed

Psikotes dan interview HRD di perusahaan farmasi (berbeda dengan yang pertama)

Kajian Asma'ul Husna - Al Qahhar

My first job