Pengalaman mengikuti IndoNext 2018

Hai!

Saya akan bercerita tentang pengalaman saya mengikuti program IndoNext 2018 yang diselenggarakan oleh Telkomsel sebagai salah satu program CSR mereka. Sasaran program ini adalah mahasiswa aktif di Perguruan Tinggi Indonesia. Lebih lengkap mengenai program ini dapat kalian lihat di instagram @indonesia_next ya.

Ssstt.. Stay tune karena ternyata Program IndoNext ini sangat menarik dan memiliki benefit besar untuk kita yang mengikuti prosesnya dari awal hingga akhir.

Program ini terdiri dari beberapa tahap gitu. Untuk dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya, kita harus lulus tahapan sebelumnya. Jadi, kehadiran kita harus 100% dan lulus setiap tahapnya. Awal mula saya mengikuti program ini karena teman saya mengajak untuk mengikuti sertifikasi yang ditawarkan oleh Telkomsel untuk meningkatkan skill kita sebagai generasi millennials.

Tahap 1 - Seminar

Sebelum atau setelah (saya lupa) mendaftar seminar, kita diminta untuk melakukan pre-test yang menentukan apakah kita mendapat kesempatan untuk mengikuti sertifikasi internasional yang ditawarkan. Pada saat pre-test, waktu diperhitungkan. Namun, saya lebih memilih prioritas pada benarnya jawaban sehingga cukup lama waktu dibutuhkan bagi saya untuk menyelesaikan pre-test karena saya melakukan searching terlebih dahulu untuk menemukan jawaban yang benar. Tahap ini dan tahap-tahapan selanjutnya akan memfilter jumlah peserta yang lolos ke tahapan selanjutnya dengan mempertimbangkan score dan waktu penyelesaian exam.

Pada saat seminar, kita mendengar penyampaian materi mengenai tantangan yang dihadapi di masa kini dan masa depan. Pada Tahun 2018, istilah Indusry 4.0 mulai booming di Indonesia dan menjadi topik utama pembahasan materi yang disampaikan. Bagi kalian yang mengikuti informasi-informasi terkait perkembangan zaman terkini akan tidak asing dengan hal-hal dan istilah yang disampaikan. Sebagai generasi millennials, tentu sangat disarankan untuk mengikuti setiap informasi-informasi baru mengenai perkembangan zaman walaupun hal tersebut bukan merupakan spesialisasi bidang kita, sehingga kita tidak tertinggal, minimal mengetahui arah perkembangan zaman saat ini ke arah mana karena mau tidak mau kita akan menjadi bagian dari perkembangan zaman tersebut.

Tahap 2 - Sertifikasi 1

Pada tahun 2018, terdapat 3 jenis sertifikasi yang ditawarkan pada tahap sertifikasi 1 ini, yaitu Ms. Office Powerpoint, Adobe Photoshop, dan Google Ad Words (Digital Marketing). Saya memilih Google Ad Words. Pada materi ini, kita mempelajari bagaimana cara untuk menaikkan laman di Google sehingga menjadi posisi teratas ketika dicari oleh pengguna Google. Materi ini sangat penting karena saat ini setiap orang memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap mesin pencarian Google. Google Ad Words dapat digunakan utamanya untuk keperluan bisnis. Bisnis disini dapat berupa bisnis perusahaan maupun personal, loh. Bisa digunakan untuk memudahkan orang mengakses laman perusahaan kita ketika mencari barang yang mereka butuhkan, maupun memudahkan orang untuk mengunjungi blog kita supaya menjadi pilihan utama mereka dalam membaca informasi yang dibutuhkan.

Pelatihan dilakukan selama 1(?) hari dilanjutkan dengan exam pada keesokan harinya. Waktu itu dilaksanakan pada Hari, tanggal.

Exam Google Ad Words adalah berupa soal pilihan ganda (dan melengkapi paragraf yang bolong dengan kata yang tepat kalau tidak salah). Sebagai bocoran, kalian perlu pastikan jenis examnya seperti apa. Apakah open book/close book. Jika open book, pastikan kalian telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik sehingga pada hari H exam kalian dapat menjawab soal dengan benar dan cepat.

Tahap 3 - Sertifikasi 2

100 besar dari setiap kota maju ke tahap ini untuk memperoleh training dan sertifikasi Data Processing - Microsoft Excel 2013. Pada tahap ini, kita mempelajari beberapa formulasi Excel yang sering digunakan untuk memproses data. Waktu itu jarak dari tahap 2 ke tahap 3 cukup jauh. Dari 100 besar, sepertinya tidak sampai setengahnya yang hadir di tahap ini. Ohya, ada juga lo yang jauh-jauh dari luar Bogor hadir untuk mengikuti tahap ini.

Exam dilakukan di lab komputer keesokan harinya. Alhamdulillah exam berjalan dengan lancar. Namun, di tahap selanjutnya, saya mendengar pengalaman teman-teman yang lain kalau ada di antara mereka yang mengalami masalah dengan mouse. Jadi, mungkin perlu aware juga dari awal memilih komputer untuk melakukan exam supaya ergonomis untuk dipakai.

Tahap 4 - Communication skill training

30 besar setiap kota maju ke tahap ini. Waktu itu saya cukup optimis untuk masuk ke tahap ini. Bahkan teman saya yang tidak yakin akan lolos pun masuk juga ke tahap ini. Mungkin salah satu alasannya adalah karena banyak yang sudah tersaring (tidak hadir) di tahapan sebelumnya sehingga persaingan menjadi kurang ketat dibandingkan jika hadir semua. Inilah yang bisa disebut faktor keberuntungan. Mungkin banyak dari mereka yang berhalangan hadir karena ada kuliah (karena training dilakukan di hari kerja) atau karena alasan lainnya.

Buat yang langkahnya terhenti di tahap tertentu, terutama masih tahap-tahap awal, masih bisa ikut IndoNext di kota lain, loh. Ada cerita kalau tahun(-tahun) sebelumnya itu ada yang lolos ke 3 besar (kalau tidak salah) setelah mencoba lagi di kota lain. Tentu saja resikonya adalah harus mengikuti semua rangkaian acara dari awal hingga akhir. Jarak yang biasanya menjadi penghalang. Tapi, apa salahnya dicoba kalau benar-benar mau serius menjalaninya? :)

Tahap 5 - Presentasi ide kreatif di hadapan Telkomsel

Seluruh Best 30 setiap kota mendapat kesempatan untuk mempresentasikan ide kreatif di depan petinggi Telkomsel. Namun, hanya sekira setengahnya yang melanjutkan ke tahap ini. Sisanya tidak mengirimkan materi atau dengan kata lain mengundurkan diri. Setelah tahap ini, semua score yang diperoleh dari tahap awal hingga akhir dikalkulasi dan diranking sehingga diperoleh 3 besar perwakilan setiap kota. Awalnya saya cukup antusias untuk menjadi 3 besar tersebut. Bagaimana tidak? Dari 3 besar setiap kota akan menjadi 32 besar nasional dari 8 kota dimana 3 besar nasional akan mendapat hadiah jalan-jalan ke Jepang dan sisanya saat itu belum dipastikan akan kemana (mungkin ke Singapore).

Untuk memberikan presentasi yang menarik, tentu saja hal utama yang menjadi pengaruh paling besar adalah ide kreatifnya. Dan hal itu pula yang memang sulit untuk dicari. Saya sarankan sebaiknya teman-teman mengambil ide yang berhubungan dengan topik yang disarankan/diprioritaskan oleh Telkomsel. Saat itu topiknya adalah IoT, FinTech, Marketing Program, Education Program, etc.

Setelah berputar-putar memikirkan topik yang tepat, saya pun mengambil topik tentang t-cash. Kenapa? Karena saya merasa ide itu yang paling feasible untuk diwujudnya. Padahal, ide yang masih belum mungkin dilakukan sekarang pun sangat boleh diajukan, loh. Yang penting kita bisa menjelaskan bagaimana ide itu dapat berkembang. Ternyata, oh ternyata. Saya kurang puas dengan hasil presentasi saya. Saya merasa, seharusnya saya dapat mengajukan ide yang lebih menarik dan fokus pada prioritas Telkomsel. Walaupun ini tidak memberikan kepastian pasti akan lolos juga, ya. Soalnya yang penting dari ide itu juga adalah kebermanfaatannya. Lagipula, yang dinilai adalah score yang kita peroleh secara keseluruhan dari tahap awal hingga akhir.

Alhamdulillah, saya belum beruntung menjadi 3 besar perwakilan Bogor 😌

Sebenarnya agak ada penyesalan juga karena di hari yang sama saya gagal memperjuangkan surat untuk keperluan administrasi mengikuti program Spring Semester di Jepang karena bentrok dengan kegiatan ini. Tapi emang belum rezeki aja ya.

Program IndoNext ini worth banget deh buat diikutin. Minimal kita bisa dapat sertifikat keahlian yang bisa dipakai untuk menuh-menuhin CV (#eh). Buat yang mau melamar kerja, sertifikat-sertifikat ini bakal bermanfaat banget. Kemungkinan ini akan jadi program tahunan Telkomsel. Tapi syaratnya ini untuk mahasiswa, ya. 😊

Buat dapat update infonya, silakan follow akun IGnya @indonesia_next.

Semoga sukses!

Komentar

Most viewed

Psikotes dan interview HRD di perusahaan farmasi (berbeda dengan yang pertama)

My first job

Kajian Asma'ul Husna - Al Qahhar