Pengalaman perpanjang SKCK utk BUMN

Perpanjangan SKCK ini dilakukan cukup mendadak untuk keperluan pendaftaran rekrut bersama BUMN. Padahal ujung2nya terdapat revisi sehingga kita tidak wajib mengupload Surat Sehat dan SKCK dari awal. Untuk jaga2, perlu juga utk dipertimbangkan tetap membuat. Namun, mempertimbangkan masa berlaku SKCK yang hanya 6 bulan, mungkin tidak perlu terburu-buru juga.

Kali ini saya akan berbagi pengalaman mengurus perpanjangan SKCK di Polres Cimahi. Awalnya saya tidak tahu kalau utk BUMN SKCKnya harus dikeluarkan oleh Polres, tidak bisa dari Polsek. Jadi, waktu itu awalnya ayah saya merekomendasikan utk perpanjang di Polsek supaya lebih mudah. Kebetulan saya sedang tinggal di Bogor dan waktu itu pas lagi balik ke Cimahi sehingga sekalian saja mengurus SKCK. Alhamdulillah, saya mengunjungi Polsek hari Jumat, tiba siang kalau tidak salah hampir jam2 dan Polseknya tidak menerima lagi, kemudian meminta saya datang esok pagi. Saya pulang dengan membawa formulir yang perlu diisi. Berhubung SKCK lama saya berlaku hingga 2016, maka proses perpanjangan jatuhnya seperti membuat baru dengan mengisi formulir yg banyak harus diisi itu.

Kemudian, saya mendapat info kalau utk BUMN SKCK-nya harus keluaran Polres. Oleh karena itu, esok (Sabtu) pagi saya ke Polres Cimahi dengan membawa syarat2 seperti perpanjangan dan copy SKCK lama. Saya datang ke bagian rekam sidik jari dan bertanya ke petugas disana. Kata petugasnya, langsung ke loket utama pengurusan SKCK saja. Jadi di SKCK lama saya sudah ada kode sidik jari yg menunjukkan bahwa data rekam sidik jari saya sudah ada jadi gak perlu rekam lagi.

Ternyata, jam berapa ya itu. Kayaknya jam9an mungkin, atau lebih jam10 karena waktu itu saya tertinggal berkas di rumah sehingga harus menunggu ayah saya datang terlebih dahulu. 😌

Ternyata, setiba di loket sudah sangat ramai dan kata mbak2 disitu, loketnya sudah tidak menerima penerimaan berkas. Mbak2 itu sendiri datang dari jam7. Jadi, saya disarankan utk datang kembali Senin pagi2.

Senin pagi saya datang lagi sekira jam8 kurang gitu deh. Sdh ada bbrp orang menunggu disana. Saya bertemu dengan seorang mbak yg mengurus SKCK baru. Jadi, utk SKCK baru katanya perlu surat rekom dari Polsek dulu. Nah, saya kan perpanjangan expired tuh. Saya gak tau juga harus pakai surat rekom/tidak. Saya berencana utk mencoba saja dulu utk memasukkan berkas.

Jam8, loket dibuka dan orang2 langsung mengantri 2 banjar utk pemasukan berkas dan pengambilan. Ketika memasukkan berkas, kita langsung membayar 30K dan diberikan semacam kupon bukti bayar dan dituliskan angka 10 saat itu. Awalnya kukira itu urutan berkas masuk, ternyata temanku mbak2 itu juga ditulis 10. Kami pun menyimpulkan mungkin maksudnya bisa diambil jam10.

Kami pun duduk utk menunggu. Waktu itu saya ingin segera ke kampus ITB utk belajar (ehem). Jadi saya pun memutuskan utk titip info ke mbaknya yg kebetulan adalah lulusan ITB juga. Eh, alhamdulillah, gak lama ternyata kami dipanggil. Alhamdulillah, saya gak perlu balik2 lg kesitu buat ambil SKCK yg awalnya kukira bakal lama. Alhamdulillah, SKCK sudah jadi dan lancar banggeet. Ketika pengambilan, kita diminta 5K utk biaya fotokopi (sudah legalisasi) klo ga salah 5 lembar. *padahal biaya legalisasi gratis. 😛

Nah, saya mau ngasih tips and trik juga nih. Sebelum masukin berkas, kita pastikan dulu udah lengkap. Bisa sambil tanya2 juga org2 yg ada disana. Jadi kita udh yakin dulu berkas lengkap. Ga usah nanya2 dulu ke petugas klo ada yg ragu2 deh. Haha. Coba dulu masukin berkasnya, nanti kita lihat gimana reaksi petugasnya. Datang pagi juga yaa utk menghindari antrian yg kurang menyenangkan menjelang siang. Petugasnya jg katanya moody-an. Klo udah siang jadi galak katanya 😜. Nah, kalo saat pemasukan berkas ga ada masalah, alhamdulillah. Insya Allah udah aman.

Kenapa sy kasih trik kayak gitu? Soalnya saat menunggu berkas, saya sempat melihat ada Ibu/Mbak2 yg datang lalu bertanya pada petugas. Saya kurang jelas juga pembicaraan aslinya gmn. Dari agak jauh, saya denger2 dan berspekulasi mbak itu bertanya kalau mau perpanjang gimana. Si petugasnya nanya SKCK lamanya keluaran mana. Mbaknya bilang Polsek. Terus petugasnya nyuruh ke Polsek dulu. Hasil penangkapanku petugasnya itu bilang klo mau perpanjang disana. Kalo mau bikin versi Polres, harus bikin baru gitu jatohnya.
Nah, sedangkan SKCK lamaku kan keluaran Polsek tuh. Tapi alhamdulillah lancar2 aja tadi pas masukin berkas. Jadi, saya menyimpulkan utk jgn banyak nanya ke petugas. Sebenarnya kalau dari ceklis berkas utk pengajuan baru dan perpanjangan itu udah ada di dinding loket itu. Tapi kondisi spesial kyk SKCK udah expired / SKCK lamanya keluaran Polsek / hal2 di luar standar yg kita bingung, menurutku cobain aja masukin sesuai syarat. Kalo petugasnya gak komen kan alhamdulillah. Kalo nanya malah ada kemungkinan dipersulit. 😁
Kadang2 gak banyak nanya ada benefitnya juga ya 😅

Buuttt,, Notabene juga yaa. Ini kejadian di Polres Cimahi. Kalo di tempat lain bisa beda lagi utk special case-nya. Kalo syarat2 standar harusnya sih semua sama. Tapi cek lagi dulu aja pengumuman di tempat terkaitnya. Soalnya, temen sy yg di Bandung pun bilangnya beda lagi klo di Bandung.

Nah, saya ada lagi nih pengalaman temen buat SKCK baru dan perpanjangan tapi orangnya lagi domisili di luar tempat tinggal sesuai KTP. Cek disini utk cerita lengkapnya.

Komentar

Most viewed

Psikotes dan interview HRD di perusahaan farmasi (berbeda dengan yang pertama)

My first job

Kajian Asma'ul Husna - Al Qahhar