Jajak Pendapat 2 - Mengejar passion atau survive

Jajak Pendapat 2
Lebih baik mana, mengejar passion atau survive?

Sumber: http://www.sisternet.co,id/
Passion atau minat dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai hal yang disenangi untuk dilakukan. Menemukan passion adalah hal yang sangat penting karena passion memberikan semangat tersendiri dalam menjalani hidup. Bersyukurlah kamu yang telah menemukan passion sejak dini sehingga lebih awal pula menentukan rencana hidup yang sesuai passion. Tidak sedikit anak-anak muda yang bahkan sudah lulus kuliah pun masih bingung apa minatnya. Dalam hal ini, peran orang tua menjadi penting untuk membantu anak menemukan minat dan bakatnya. Sayangnya, ada pula anak muda yang 'terpaksa' mengikuti keinginan orang tuanya untuk mengambil jurusan yang sesuai dengan trend atau keinginan orang tuanya walaupun si anak memiliki minat di bidang lain. Untuk kasus kedua ini, sayang sekali jika anak dipaksakan untuk menggeluti bidang yang bukan sesuai passion-nya. Padahal, jika ia mendapat dukungan yang kuat, karirnya dalam bidang sesuai minatnya bisa melejit dan cepat mencapai kesuksesan.

Bagi sebagian orang, menemukan passion mungkin bukanlah hal mudah. Sebagian anak pasrah mengikuti trend atau arahan orang tua dan ada kemungkinan baru menyadari bahwa apa yang ia jalani tidak sesuai passion ketika sudah terlanjur menyelam dalam bidang tersebut. Sebagian anak bisa menerima kondisi yang sudah terlanjur basah tersebut. Namun, sebagian lainnya masih ingin mengejar passion-nya, sekalipun dia sendiri belum menemukan apa passion-nya.

Beberapa lembaga memfasilitasi teman-teman yang ingin menemukan minat/passion-nya melalui tes seperti talent mapping atau jenis-jenis tes lainnya yang sama-sama bertujuan menemukan bakat/minat seseorang. Maaf, saya bukan promosi. Namun, lembaga-lembaga ini memang sangat bermanfaat untuk membantu teman-teman yang masih kebingungan dengan passion-nya.

Setelah kita menemukan passion, kita akan lebih mudah menentukan jalan mana yang ingin kita lalui untuk mencapai tujuan hidup. Tapi, seperti kita ketahui bahwa takdir tidak selalu linier dengan rencana kita. Bahkan, jika ternyata saat ini kita sudah berada di jalan yang ternyata tidak sesuai dengan passion, apa yang akan kita lakukan? Menyelesaikan jalan yang terlanjur kita lalui, atau berbalik mundur untuk mengambil jalan lain yang diharapkan lebih baik? Dalam jajak pendapat kali ini, saya menggunakan media sosial facebook, Instagram, dan whatsapp untuk menjadi responden yang merasa salah jurusan ketika sudah menjalani perkuliahan di suatu jurusan kemudian menyadari bahwa jurusan tersebut tidak sesuai dengan minatnya. Alhamdulillah, topik ini tidak terlalu banyak respondennya. Saya harap dikarenakan hanya sedikit yang merasa salah jurusan. 😊

Responden terdiri dari 8 orang, 5 perempuan dan 3 laki-laki. Rata-rata usia responden 26 tahun dengan modus 25 tahun. 8/8 responden memilih survive. Sebenarnya saya berharap bisa dapat responden yang memilih jalur ekstrim, namun sayangnya tidak ada sukarelawan responden tersebut walaupun kenyataannya ada beberapa teman yang berani mengambil jalur ekstrim. But, no problem. Jadi fokus kita kali ini adalah bagaimana supaya survive di jalur yang sedang dijalani. Memilih putar balik dan mengambil jalur lain adalah pilihan yang sangat berat dan sangat beresiko, dimana tidak ada kepastian seperti apa jalur baru yang akan dilalui. Lebih baik kah? Maka, kebanyakan orang akan memilih untuk survive. Setidaknya ini adalah pilihan yang less risk. Satu hal yang dapat menguatkan seseorang untuk survive adalah motivasi. Lalu, apa saja yang dapat dijadikan alasan untuk survive? Berikut jawaban dari para responden.

1. Menghargai orang tua
3/8 responden menjadikan orang tua sebagai motivasi utama. Orang tua yang sudah mengeluarkan biaya untuk kuliah kita dengan jerih payah mereka tentu saja mengharapkan kita bisa menyelesaikan studi dengan baik. Sayang dengan biaya yang sudah dikeluarkan. Walaupun tidak menutup kemungkinan juga untuk kita melakukan negosiasi dengan orang tua.

2. Passion bisa ditumbuhkan
Pada dasarnya, cinta bisa dibangun kan? Begitu pun dengan passion. Kita bisa menyukai jalan yang sedang kita lalui ketika kita melihat kebaikan-kebaikan dan hal-hal menarik disana. Ini yang bisa menjadi motivasi buat diri kita untuk terus maju. Toh kita juga tidak bisa mengatur kehidupan ini harus selalu seperti keinginan kita, kan? Ada kalanya kita harus menerima takdir dan menyadari bahwa ini adalah jalan terbaik dari-Nya. Ada begitu banyak macam jurusan di perguruan tinggi. Sebagian besar anak SMA hanya memahami jurusan-jurusan yang umum saja, seperti dokter, engineer, guru, dosen, peneliti, psikolog. Mungkin kebanyakan dari mereka juga memilih jurusan karena ikut-ikutan trend. Oleh karena itu, dalam hal ini sangatlah penting untuk guru-guru membantu anak didiknya menemukan passion mereka alias membantu mereka dalam memilih jurusan yang tepat.

3. Passion bisa bisa dilakukan kapan saja
Passion seumur hidup bisa dilakukan kapan saja, tidak harus melalui kuliah, misalnya dengan cara bergabung dalam suatu komunitas. Jika saat ini kita sedang fokus dalam kuliah atau pekerjaan yang tidak sesuai passion, maka kita tetap dapat menjalani passion di luar kuliah atau pekerjaan, misalnya dengan bergabung dengan komunitas tertentu. Awalnya bisa menjadi sambilan. Namun ketika kita sudah punya back up yang lebih kuat, selanjutnya dapat dipertimbangkan untuk memberikan porsi lebih besar pada passion kita, bahkan hingga menjadikan passion yang sudah mulai berjalan tersebut sebagai fokus utama.

4. Multitalent? Why not.
Survive sambil menjalani passion? Why not. Lakukanlah hal-hal yang merupakan passion kamu paralel dengan kondisi survive yang sedang kamu jalani. Dengan begitu, hidup kamu akan lebih berwarna. Menjalani love what you do sekaligus dengan do what you love adalah sesuatu yang luar biasa. Ini akan membentuk pribadi kita menjadi jauh lebih baik, tidak egois hanya memikirkan kesenangan diri sendiri. Kita juga bisa menjadi multitalenta karena mempelajari beberapa hal sekaligus.

5. Dukungan dari lingkungan
Teman seperjuangan sepenanggungan dapat menjadi motivasi yang meyakinkan bahwa kita tidak sendiri. Sesama teman dengan kondisi yang sama atau mirip dapat saling memotivasi satu sama lain hingga akhir supaya apa yang sedang dijalani dapat diselesaikan dengan baik.

6. Sadari peran kita

Mungkin kita perlu bermuhasabah sejenak. Tanyakan pada diri kita, “Mengapa kita berada disini? Apa maksud Allah menempatkan kita di jalur ini?” Ini adalah hal yang tidak kalah penting. Menyadari peran kita. Allah menakdirkan sesuatu pasti karena ada maksud tertentu dan kita perlu mencari tahu hal tersebut. Mungkin kita tidak minat disini tapi justru punya bakat di jalan ini? Allah lebih tahu potensi dirimu. Mungkin Allah akan mempercayakan suatu amanah untuk kamu selesaikan di masa depan dan kamu harus berada disini sekarang sebagai bentuk persiapan sebelum memegang amanah tersebut.

Jika kita percaya bahwa apa yang ditakdirkan Tuhan adalah pasti yang terbaik, maka kita tidak akan menyesali apa yang kita peroleh saat ini. Justru seharusnya kita bersyukur. Mungkin kita hanya butuh waktu untuk menemukan hikmah dari perjalanan kita saat ini. Pada akhirnya, kita akan takjub dengan maksud-Nya menempatkan kita pada situasi saat ini. Saat ini, kita hanya perlu tetap berpikiran positif dan yakin bahwa Tuhan akan mengantarkan kita pada takdir terbaik, lewat jalan ini.


First posting in 2018,
1 Januari 2018 / 13 Rabiul Akhir 1439H
Diselesaikan dalam perjalanan kembali ke rantau, Kab. Bogor.


Komentar

Most viewed

Psikotes dan interview HRD di perusahaan farmasi (berbeda dengan yang pertama)

Kajian Asma'ul Husna - Al Qahhar

My first job