Cerita masa depan

Inilah pertama kalinya aku menceritakan rencana masa depan lebih detail di depan beberapa teman-temanku karena aku belum bisa menjadikanmu sebagai orang pertama yang mendengarkan rencana bisnisku lebih detail. Namun, lebih lebih mendetailnya lagi aku ingin kau yang mendengarnya pertama kali.

Manusia boleh berencana, Tuhan yang menentukan.

Aku tidak tahu apa pendapatmu mengenai bisnis yang kurencanakan. Aku pun tak yakin kamu memiliki mimpi untuk terlibat dalam bisnis tersebut walaupun aku berharap kamu menjadi orang terpenting bagiku yang terlibat dalam rencana bisnis ini. Karena menjalani bisnis bahkan hanya memulainya pun amat sangat sulit jika hanya sendiri. Dan aku butuh teman yang selalu ada untuk memberi semangat dan bantuan kapanpun kubutuhkan. Kuharap itu adalah kamu. Kamu yang memiliki mimpi yang sama denganku sehingga kita bisa bekerja sama untuk mewujudkan mimpi kita. Kamu yang bisa mengerti aku dan aku yang mengerti kamu agar mimpi ini tak sekedar menjadi bunga tidur, namun menjadi nyata di kemudian hari.

Ya, kamu. Ntah siapa dirimu...

Komentar

Most viewed

Psikotes dan interview HRD di perusahaan farmasi (berbeda dengan yang pertama)

Kajian Asma'ul Husna - Al Qahhar

My first job