#galaujurusan

Ada beberapa profesi yang sering muncul menjadi jawaban dari mulut anak-anak atas pertanyaan, "Apa cita-citanya?". Profesi itu diantaranya adalah dokter dan guru. Ntah jawaban ini memang keluar dari lubuk hati terdalam atau hanya sekedar ikut-ikutan tren yang beredar di kalangan anak-anak.

Hingga anak-anak ini semakin dewasa, semakin mengenal apa yang mereka suka, perlahan jawaban atas pertanyaan yang sama mulai berubah. Beruntunglah bagi yang mudah untuk menjawabnya. Kenyataannya, banyak pula remaja yang masih bingung mau menjadi apa kelak dan harus masuk jurusan apa.

Sumber gambar: nauvaladam.wordpress.com

Ada banyak hal yang patut dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk memilih jurusan. Persaingan semakin sulit. Bahkan perlu dibuat plan A-Z mengenai jurusan apa saja yang akan dipilih. Berikut ini aku mau sharing supaya teman-teman jangan sampai 'terjebak'. :)

Pertama kali yang harus dipikirkan adalah TUJUAN HIDUP. Apa tujuan hidupmu? Apa yang ingin kamu lakukan di masa depan? Apakah kamu ingin membangun bisnis? Ingin berprofesi sebagai guru, dosen, PNS, atau profesi lainnya? Kamu harus tahu tujuan hidupmu dan harus JELAS dan TERUKUR. Ketika kamu sudah mengetahui tujuan/cita-cita di masa depan, maka tak akan sulit dalam menentukan jurusan apa yang kamu pilih.

Bagi sebagian orang, mungkin perjuangan belum berakhir sampai disitu. Sebagian orang tidak mendapatkan jurusan yang sesuai keinginannya. Dalam hal ini, ada dua pilihan yang dapat kamu lakukan, yaitu tetap keukeuh dengan keinginan awal atau berubah pilihan. Kedua pilihan ini tidak ada yang benar maupun salah. Keduanya memiliki resiko masing-masing. Tinggal resiko mana yang mau kamu ambil atas pilihan tersebut.

Ada lagi 2 pilihan yang mungkin bisa kamu hadapi, yaitu memilih jurusan tertentu dimana pun tempat kuliahnya atau lebih memprioritaskan ketenaran suatu perguruan tinggi (PT) apapun jurusannya.

Pilihan pertama: Keukeuh dengan jurusan tertentu
Seseorang akan lebih termotivasi dan lebih besar pula kemungkinan suksesnya ketika ia melakukan sesuatu yang ia senangi. Betapapun sulitnya, segala sesuatu yang disenangi akan terasa lebih mudah dijalani. Untuk tetap memperoleh jurusan yang sesuai harapan, beberapa orang memilih untuk mendaftar ke berbagai perguruan tinggi pada jurusan tersebut. Walaupun tidak diterima di PT pilihan pertama, ia tetap memilih untuk masuk ke PT lain dengan jurusan yang ia harapkan. Namun, berbeda untuk sebagian orang lainnya. Beberapa temanku memilih untuk mendaftar ujian masuk lagi tahun depan dengan break setahun atau menjalani kuliah di jurusan/PT lain sembari menunggu kesempatan kedua. Bukan merupakan hal yang tabu kok menjadi satu angkatan dengan teman-teman yang lebih muda beberapa tahun dari kita.

Pilihan kedua: Berubah pilihan
Untuk pilihan ini, biasanya hal yang paling mempengaruhi adalah 'sayang waktu'. Setahun buatmu adalah waktu yang sangat berharga. Pindah jurusan atau pindah PT biasanya membuatmu harus mengulang semuanya dari awal. Sedangkan di sisi lain, kamu ingin segera lulus dari bangku kuliah. Namun kamu juga harus siap dengan segala resiko. Jika kamu berada di jurusan atau PT yang tidak sesuai harapan, mungkin kamu akan menghadapi kekurangnyamanan baik dalam mata kuliah yang dipelajari maupun lingkungan sosial. Tapi ketika kamu telah memilih pilihan ini, siapkanlah dirimu untuk menanggung segala risiko. Mulailah timbulkan kecintaan pada dunia yang sedang kamu jalani. Ingat bahwa kamu tidak salah pilih, kok. Setiap pilihan akan ada pelajaran hidup yang sangat berharga dan insya ALLAH bermanfaat untuk kehidupanmu ke depan. Satu hal yang ingin kutekankan adalah bahwa apa yang kau jalani di kehidupan kuliah, seyogyanya itu akan mengarahkanmu menjadi seperti apa kehidupanmu kelak. Alangkah lebih baik jika kamu ingin menjadi seorang pebisnis, maka kamu pun mengambil kuliah yang mendukung untuk berjalannya bisnismu kelak. Memang tidak sedikit pula pengalaman orang lain yang mengalami kesulitan mencari pekerjaan karena dia berpikir bahwa dia tidak ingin 'terjebak' lagi. Padahal, kebanyakan perusahaan akan mencari kandidat yang kualifikasinya sesuai untuk setiap posisi yang berbeda.

Lalu bagaimana jika ini terlanjur terjadi?
Mungkin ini agak #curhat karena hal inilah yang kualami. Dalam keadaan ini, aku berusaha untuk tetap mencari apa yang aku suka. Aku kembalikan lagi ke cita-citaku di masa depan dan aku berusaha menjadikan pekerjaan yang akan kujalani sebagai jalan mencapai cita-cita utamaku. Kembali lagi, this is the risk. Tetap berusaha menjalani semuanya dengan senang hati. Dari setiap yang kita lakukan ada pembelajaran yang sangat berarti. Itu yang aku cari.

Untuk mengurangi rasa galau, pelajarilah macam-macam jurusan yang ada di PT seluruh negeri bahkan bimasakti ini (zaman sekarang jurusan sudah sangat beragam bahkan aneh-aneh). Pergunakan internet untuk hal yang bermanfaat, misalnya dalam membantumu mencari info tentang suatu jurusan/PT. Tanyakan pada kakak kelas atau konsultasi pada orang yang lebih berpengalaman.

Buat adik-adik yang ingin info lebih lengkap mengenai pengalaman kakak-kakak pada suatu jurusan, coba deh buka link berikut. Tulisanku juga ada disana loh, mengenai jurusan Kimia. Selamat membaca. Semoga bermanfaat, ya. :)


Komentar

Most viewed

Psikotes dan interview HRD di perusahaan farmasi (berbeda dengan yang pertama)

Kajian Asma'ul Husna - Al Qahhar

My first job