Cemburu

Selalu saja ini terjadi. Bertemu denganmu dan kita berbincang tentang kesibukan masing-masing. Dan aku selalu cemburu. Aku iri dengan kegiatanmu yang selalu positif dan membawa manfaat. Kamu berkata bahwa kamu ingin berhenti menjadi mentor karena malu pada mentee-mentee yang dirasa jauh lebih baik dari dirimu. Di sisi lain aku merasa beruntung sekali menjadi dirimu. Masih diberi kesempatan untuk berbuat baik, menyebar manfaat, dan kesempatan untuk terus memperbaiki diri agar bisa lebih baik daripada mentee. Aku cemburu di saat aku sendiri masih berpikir panjang untuk memenuhi tawaranmu menjadi mentor. Kamu tahu? Hal yang patut kamu syukuri adalah saat kamu masih diberi kesempatan untuk menebar kebaikan lewat lingkaran kebaikan itu. Saat setiap orang di lingkaran itu akan saling memotivasi satu sama lain untuk selalu menjadi lebih baik. Aku cemburu. Cemburu pada sahabatku sendiri. Sahabatku yang sedari dulu selalu membuatku iri. Iri karena sepertinya Tuhan sangat melindungi kamu dari perbuatan buruk. Kuharap aku pun bisa sepertimu.

Komentar

Most viewed

Psikotes dan interview HRD di perusahaan farmasi (berbeda dengan yang pertama)

Kajian Asma'ul Husna - Al Qahhar

My first job