Masih berminat?

Dia telah menunjukkanku akan beberapa sifat aslimu. Aku jadi merasa, 'Pantas saja orang-orang berkata begini begitu tentang dirimu.' Atas segala hal yang baru kuketahui ini, aku menjadi ingin berpikir ulang. Seseorang bahkan berkata, "Masih berminat?" Sepertinya aku perlu mempertimbangkan pertanyaan ini.

Ntah kenapa, aku tidak (atau mungkin belum) dengan lugas menjawab 'Tidak'. Bukan karena ingin memaksakan kehendak. Ingin rasanya melihat perubahan pada dirimu ke arah yang lebih baik. Minimal ada kemauan karena untuk mengubah sifat, karakter, atau bahkan hanya sekadar kebiasaan bukanlah hal yang mudah. Aku tahu itu. Tapi keinginan untuk melihatmu berubah bahkan turut berperan dalam perubahanmu itu sebenarnya bukan pula hal yang spesial karena pada dasarnya hati ini selalu 'berteriak' saat melihat ada teman apalagi sahabat yang masih memiliki 'kekurangan'. Aku bukan makhluk yang sempurna. Mohon maklumi jika aku memiliki harapan akan perbaikan dirimu ke arah lebih baik sedangkan diriku sendiri masih sangat jauh dari kesempurnaan. Aku tidak ingin ketidaksempurnaanku menghalangi untuk berusaha membuatmu lebih baik.

Tidak ada manusia sempurna. Namun, sudah seharusnya setiap orang memiliki keinginan untuk terus memperbaiki diri. Karena diri yang lebih baik insya ALLAH akan membawa pada kehidupan yang lebih baik pula. Aku berharap kita bisa saling mengingatkan dalam kebaikan. Mungkin aku masih bermimpi untuk bisa mengubah dengan tangan, bahkan hanya dengan nasihat sekalipun. Tapi semoga saja Tuhan masih mengingatkanku padamu dalam do'aku. Mungkin aku bukan menjadi orang yang berperan langsung dalam perubahanmu. Setidaknya aku berharap Tuhan masih berkenan mengabulkan harapanku untuk melembutkan dan membuka hatimu agar bisa menyadari kekuranganmu serta memberi kemampuan padamu untuk berusaha berubah lebih baik. Jika perlu, kuharap Dia mengirimkan orang yang pantas untuk menjadi agen perubahan terhadap dirimu. Tidak perlu atas kontribusiku. Melihatmu menjadi lebih baik saja sudah sangat cukup buatku. :)

Satu hal lagi. Luruskan niatmu. Setiap perbaikan yang kau lakukan, niatkan untuk ALLAH Subhanahu wata'ala. Niatkan dirimu untuk menjadi agen muslim yang baik. Seorang muslim yang menjadikan Rasulnya sebagai teladan hingga dirimu bisa diteladani pula oleh orang lain karena kebaikan yang kau miliki. Jadilah sebaik-baik manusia yang bermanfaat dan menginspirasi orang lain. Hidupmu bukan hanya untuk dirimu sendiri. Perlahan turunkan dan hilangkan egomu, bukalah hati dan mata untuk lebih peduli pada sekitar.

Aku tidak lebay dalam berharap, kan?


Komentar

Most viewed

Psikotes dan interview HRD di perusahaan farmasi (berbeda dengan yang pertama)

Kajian Asma'ul Husna - Al Qahhar

My first job